11 Tuntutan Buruh di May Day 2025

NarayaPost – Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI) menyatakan terdapat 11 tuntutan yang akan disampaikan pada perayaan Hari Buruh atau May Day esok hari 1 Mei 2025.
Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI), Mirah Sumirat mengatakan tuntutan-tuntutan itu akan disampaikan dalam perayaan May Day yang rencananya dihadiri Presiden Prabowo Subianto di Monumen Nasional, Jakarta.
“Ini merupakan momentum yang sangat penting untuk bisa menyampaikan aspirasi, mengampaikan nilai-nilai perjuangan buruh/pekerja Indonesia kepada Presiden RI Bapak Prabowo Subianto,” kata Mirah melalui keterangan tertulis, Selasa (29/4).
Adapun 11 tuntutan buruh, antara lain :
- Tuntutan pertama yang akan disampaikan adalah revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan dengan pelibatan buruh artinya ada partisipasi buruh dalam penyusuan revisi UU tersebut. Dia berharap undang-undang baru berpihak pada pekerja dengan tidak mengabaikan kepentingan investor dan pengusaha.
- Kedua, setop pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Pemerintah diharapkan bisa menghadirkan lapangan kerja yang banyak agar pekerja, termasuk calon-calon pekerja, bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.
- Ketiga, menjamin kebebasan berserikat dan berunding untuk pekerja. Mirah menyebut sekitar 80 persen perusahaan anti keberadaan serikat pekerja meskipun telah diatur Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000.
- Keempat, mewujudkan hubungan industrial yang pancasilais. Menurut ASPIRASI, perlu ada perjanjian kerja bersama (PKB) antara perusahaan dengan pekerja agar hubungan terus harmonis.
- Mencari Solusi masalah ketenagakerjaan dengan adanya artificial intelligence (AI), human machine collaboration, pergeseran industri sudah terjadi.
- Keenam, hilangkan persyaratan aneh, seperti usia 19-21 tahun, tinggi badan tertentu, hingga berpenampilan menarik.
- Ketujuh, menuntut kesempatan yang sama dalam memperoleh pekerjaan kepada kaum difabel sebagai bagian dari jaminan hak asasi manusia (HAM).
- Kedelapan, buruh juga menuntut kesejahteraan untuk pekerja kesehatan, dokter, perawat, bidan dan petugas dan posyandu.
- Kesembilan, menuntut transisi yang adil (just transition) menuju ekonomi rendah karbon.
- Kesepuluh, kesejahteraan ojek online (ojol) juga menjadi sorotan ASPIRASI di May Day kali ini. Mereka meminta pemerintah menjamin hak-hak ojol, kurir online, dan pekerja ekonomi gig lainnya, termasuk upah, jam kerja, hingga jaminan sosial yang maksimal. “Begitu juga dengan kurir dibayar di bawah ump, jam kerja yang tidak jelas, jaminan sosial yang tidak ada, status kerja mereka setiap saat bisa di-PHK tanpa diberikan hak-haknya yang sesuai dengan aturan ketenagakerjaan yang berlaku,” pungkas Mirah.
- Tuntutan terakhir, berkaitan dengan eksploitasi anak magang. ASPIRASI meminta pemerintah mengawasi praktik semacam itu. “Setop eksploitasi Gen Z berarti menghentikan praktik yang memanfaatkan, baik secara ekonomi, sosial, maupun budaya. Ini bisa meliputi praktik magang yang tidak adil, lingkungan kerja yang tidak sehat, atau tekanan untuk mengikuti tren yang tidak sesuai dengan nilai-nilai mereka,” tambahnya.