NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » 500 RS Baru Akan Dibangun Oleh Presiden, Menyasar pada Daerah Pelosok

500 RS Baru Akan Dibangun Oleh Presiden, Menyasar pada Daerah Pelosok

500 RS Baru

NarayaPost – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menargetkan pembangunan 500 RS (rumah sakit) baru dalam kurun waktu empat tahun ke depan. Rumah sakit-rumah sakit tersebut diharapkan bisa berdiri di setiap kabupaten di seluruh Indonesia.

Tujuannya adalah agar semua warga negara, termasuk yang tinggal di daerah terpencil, mendapat akses pelayanan kesehatan yang memadai, mengingat selama ini mereka harus menempuh perjalanan berjam-jam untuk mendapatkan layanan tersebut.

“Saya juga target dalam empat tahun ini, kita harus membangun 500 rumah sakit. Satu di setiap kabupaten yang kualitasnya sangat tinggi,” tegas Prabowo dalam sambutannya pada peresmian Gedung Terpadu dan Institut Neurosains Nasional RS PON Mahar Mardjono, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025).

BACA JUGA: Pemerintah Diminta Buka Akses Kerja Luar Negeri

500 RS Baru Berkualitas Ditargetkan Rampung 4 Tahun

“Dengan demikian, bagaimana caranya, menteri kesehatan (membangun) 500 rumah sakit berkualitas harus ada di seluruh kabupaten di Indonesia. Bisa? Harus bisa,” tambahnya dengan tegas.

Prabowo menekankan pentingnya penanganan penyakit stroke secara cepat. Menurutnya, keterlambatan penanganan akan memperpanjang proses pengobatan.
“Sebab, tadi dikatakan kalau kena stroke asal dapat pelayanan 3 jam, bisa selamat, bisa aktif kembali. Kalau lewat dari 5 jam, terapi malah bisa jadi beban bagi keluarga,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyebut bahwa tahun ini pemerintah telah membangun 30 rumah sakit baru, dan akan menambah lagi 30 rumah sakit pada tahun berikutnya.

Ada 66 RS Baru di Tahun Depan

“Pada akhir tahun depan (2026), kita akan membangun 66 rumah sakit. Rumah sakit-rumah sakit tersebut harus ditempatkan di wilayah terpencil yang belum memiliki fasilitas kesehatan berkualitas, seperti di Tobelo, Anambas, Taliabu,” jelas Prabowo.

Sebelumnya, Presiden Prabowo meresmikan Gedung Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di RS PON Mahar Mardjono. Ia berharap fasilitas ini dapat menjadi pusat pelayanan kesehatan unggulan sekaligus tempat pendidikan bagi dokter spesialis di bidang saraf dan otak.

Presiden Prabowo Terima Laporan Kekurangan 70 Ribu Dokter Spesialis

Presiden Prabowo juga menyoroti tantangan besar terkait kekurangan dokter spesialis di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa Indonesia masih mengalami defisit sebanyak 70 ribu dokter spesialis.

Jumlah tersebut sangat signifikan mengingat produksi dokter umum maupun spesialis di Indonesia masih terbilang rendah. Oleh karena itu, Presiden menegaskan akan terus berupaya keras untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis tersebut.

“Saya menerima laporan bahwa kita kekurangan 70 ribu dokter spesialis. Kita harus mengejar angka itu. Hari ini saya dapat laporan bahwa kita menghasilkan dokter umum hanya 12 ribu per tahun, sedangkan spesialis hanya 2.700,” ujar Presiden Prabowo pada acara peresmian Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional RS Pusat Otak.

500 RS Baru Jawab Laporan Kekurangan Dokter

Menurut Presiden, langkah-langkah konvensional tidak cukup untuk meningkatkan jumlah dokter spesialis, mengingat diperlukan waktu hingga 35 tahun untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Kondisi ini semakin sulit karena dokter spesialis yang sudah ada saat ini juga banyak yang memasuki masa pensiun selama periode tersebut.

BACA JUGA: Gerbong Khusus Merokok di KAI, Solusi atau Ancaman?

“Dibutuhkan 35 tahun baru bisa terisi jumlah dokter spesialis yang dibutuhkan, tapi yang sekarang sudah mulai pensiun. Oleh karena itu, kita harus mengambil langkah-langkah luar biasa. Mengejar pembangunan Indonesia, mengejar kesejahteraan Indonesia tidak bisa dengan cara biasa. We have to work harder, we have to do our best,” pungkasnya.

Komitmen Kuat Presiden Akan Bangun 500 RS Baru

Target ambisius Presiden Prabowo Subianto membangun 500 rumah sakit dalam empat tahun menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam memperluas akses layanan kesehatan ke seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil. Tidak hanya infrastruktur yang perlu dibangun, ketersediaan tenaga medis spesialis juga menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi.

Dengan kekurangan dokter spesialis yang masih mencapai puluhan ribu, diperlukan inovasi dan langkah luar biasa agar dapat mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan. Sinergi antara pembangunan fasilitas dan pengembangan tenaga medis akan menjadi fondasi utama untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata, berkualitas, dan berdampak nyata pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *