NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » Kim Jong Un Pamer Kapal Perusak yang Diperbaiki: Angkatan Laut Korut Kian Mengancam

Kim Jong Un Pamer Kapal Perusak yang Diperbaiki: Angkatan Laut Korut Kian Mengancam

Kim Jong Un

NarayaPost — Korea Utara membuat gebrakan baru dengan mengeklaim berhasil memperbaiki dan meluncurkan kembali kapal perusak keduanya yang sempat mengalami kerusakan.

Peluncuran ini dilakukan pada hari Kamis lalu di lepas pantai timur negara itu, disaksikan langsung oleh pemimpin Kim Jong Un. Kehadiran Kim di sana menunjukkan betapa pentingnya proyek ini bagi militer Korea Utara.

BACA JUGA: Menkomdigi Tegaskan Akses Internet di Daerah 3T sebagai Bentuk Nyata Keadilan Sosial

Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), seperti yang juga diberitakan oleh CNN International, kapal perusak tersebut adalah yang kedua dibangun tahun ini. KCNA menyebutkan bahwa kapal tersebut akan memiliki peran besar dalam meningkatkan kemampuan Angkatan Laut Korea Utara. Kim Jong Un sendiri menegaskan bahwa kedua kapal perusak milik negaranya adalah aset yang sangat penting.

Kim Jong Un kembali mengulang pernyataannya bahwa peningkatan kekuatan angkatan lautnya adalah langkah yang wajar untuk menanggapi apa yang ia anggap sebagai ancaman dari Amerika Serikat dan sekutunya di Asia. 

Ia juga menyoroti bagaimana latihan militer gabungan mereka makin sering dan strategi pertahanan mereka terus diperbarui untuk menghadapi ambisi nuklir Pyongyang.

Menanggapi ancaman tersebut, Kim mengatakan Korea Utara akan membalas dengan tindakan militer yang luar biasa. Ia juga berjanji akan membangun angkatan laut dengan kemampuan operasional jarak jauh.

Drama di Balik Kerusakan dan Upaya Perbaikan Kapal

Bulan lalu, kapal ini sempat rusak saat diluncurkan, hal ini membuat Kim Jong Un sangat marah. Saat itu, ia sudah bersumpah akan membangun angkatan laut yang lebih kuat untuk menghadapi “ancaman yang meningkat yang dipimpin AS” terhadap negaranya.

Kim bahkan sempat mengatakan bahwa kegagalan peluncuran itu karena kelalaian kriminal. Tak lama setelah itu, media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa empat pejabat, termasuk wakil direktur departemen industri amunisi Partai Buruh, ditahan karena insiden tersebut. Kondisi itu menunjukkan betapa seriusnya pemerintah Korea Utara dalam menangani masalah yang bisa mencoreng citra militer mereka.

Meski begitu, karena Korea Utara sangat tertutup, pengumuman tentang perbaikan kapal ini sulit untuk diverifikasi secara independen. Sejumlah ahli di luar Korea Utara sebelumnya ragu-ragu. Mereka tidak yakin seberapa parah sebenarnya kerusakan kapal perusak kelas 5.000 ton itu, dan meragukan klaim Korea Utara yang bisa memperbaikinya secepat itu.

Kapal perang yang rusak ini adalah kapal perusak kedua milik Korea Utara dan dianggap sebagai aset penting untuk memodernisasi angkatan lautnya. Kapal ini sekelas dengan kapal perusak pertama negara itu yang diresmikan pada bulan April. 

Beberapa ahli menilai kapal pertama tersebut sebagai kapal perang terbesar dan tercanggih Korea Utara sampai saat ini. Kim Jong Un sendiri pernah sangat memuji kapal pertama yang diluncurkan di pelabuhan barat Nampo. Ia mengatakan bahwa kapal itu membantu memperluas jangkauan operasi militer dan kemampuan serangan nuklirnya.

Kesimpulan

Klaim Korea Utara mengenai perbaikan dan peluncuran kembali kapal perusaknya menunjukkan tekad kuat Kim Jong Un untuk membangun militer yang lebih tangguh, khususnya di angkatan laut. 

Namun, ada dua sisi yang perlu dicermati. Di satu sisi, ini bisa jadi sinyal nyata kemajuan teknologi dan kemampuan perbaikan mereka, terlepas dari insiden kegagalan sebelumnya. 

BACA JUGA: Harga Minyak Mentah Melemah, Batu Bara dan CPO Justru Menguat

Di sisi lain, karena informasi yang sangat terbatas dan klaim yang sering dilebih-lebihkan, pengumuman ini juga bisa menjadi propaganda untuk menunjukkan kekuatan internal dan eksternal, sekaligus menegaskan ancaman yang mereka rasakan dari negara-negara Barat. 

Oleh karena itu, penting untuk melihat klaim ini dengan hati-hati, mempertimbangkan rekam jejak Pyongyang dalam menyampaikan informasi militer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *