Tren BlackBerry di Kalangan Gen Z: Antara Nostalgia dan Gaya Hidup Digital Baru

NarayaPost — Di tengah dominasi ponsel layar sentuh dan teknologi canggih, tren BlackBerry di kalangan Gen Z justru kembali mencuat. Meskipun BlackBerry secara resmi telah menghentikan operasional sistemnya pada 2022 lalu, minat terhadap ponsel ini kembali melonjak. Bukan karena fitur teknologinya, melainkan karena nilai nostalgia dan perubahan cara pandang terhadap gaya hidup digital.
Mengutip laman Fast Company, Generasi Z, yang sebagian besar belum sempat merasakan era keemasan BlackBerry di awal 2000-an, kini justru menggali kembali tren masa lalu. Melalui media sosial seperti TikTok dan Instagram, banyak dari mereka membagikan konten bertema Y2K (year 2000s) lengkap dengan outfit retro, musik lawas, dan tentunya, BlackBerry sebagai aksesoris ikonik.
BACA JUGA: Kerja Sama Investasi Indonesia-Rusia Capai 2 Miliar Euro, Cakup Beberapa Sektor Strategis
Keyboard Fisik Jadi Daya Tarik Utama
Dihimpun dari berbagai sumber, salah satu alasan tren BlackBerry di kalangan Gen Z begitu menarik adalah keberadaan keyboard fisik QWERTY yang khas. Bagi generasi yang tumbuh besar dengan layar sentuh, sensasi mengetik dengan tombol-tombol kecil terasa unik dan menyenangkan. Tak sedikit yang menyebut pengalaman itu lebih nyata dibanding mengetik di layar digital.
Tren ini juga memperlihatkan adanya keinginan dari Gen Z untuk merasakan masa lalu yang mereka lewatkan. Di era serba cepat dan serba digital, ponsel lawas seperti BlackBerry memberikan nuansa klasik yang sulit ditemukan pada smartphone modern.
Digital Detox Jadi Alasan Lain BlackBerry Kembali Dilirik
Selain unsur estetika dan nostalgia, sebagian Gen Z juga mulai menggunakan BlackBerry untuk alasan fungsional, yakni sebagai alat bantu digital detox. Dengan fitur yang lebih terbatas dan sistem operasi yang tidak lagi mendukung aplikasi-aplikasi modern seperti Instagram, TikTok, atau YouTube, penggunaan BlackBerry memungkinkan mereka untuk lebih fokus dalam kehidupan nyata dan mengurangi ketergantungan terhadap media sosial.
Banyak pengguna muda mengungkapkan bahwa memakai BlackBerry membantu mereka keluar dari lingkaran distraksi digital. Bahkan, beberapa di antaranya menyatakan merasa lebih produktif dan memiliki hubungan sosial yang lebih sehat setelah membatasi waktu layar.
Dukungan dari Influencer dan Tren Pasar Barang Bekas
Kebangkitan tren BlackBerry di kalangan Gen Z juga tak lepas dari peran para influencer dan selebritas. Sosok-sosok populer di media sosial terlihat memamerkan ponsel BlackBerry mereka sebagai bagian dari fashion statement atau koleksi pribadi. Hal ini memperkuat persepsi bahwa BlackBerry bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga simbol gaya hidup tertentu.
Tak heran jika kemudian pasar ponsel bekas menunjukkan peningkatan permintaan terhadap tipe-tipe BlackBerry lawas. Beberapa model seperti BlackBerry Bold, Curve, dan Torch mulai diburu di platform jual beli daring, meskipun fungsinya kini hanya sebatas telepon dan SMS.
Ponsel Keluaran Lama dengan Makna Baru
Tren BlackBerry di kalangan Gen Z menunjukkan pergeseran cara pandang terhadap teknologi. Jika sebelumnya inovasi dan fitur canggih jadi daya tarik utama, kini kesederhanaan dan nilai emosional dari sebuah perangkat justru menjadi daya jual yang kuat.
Di tengah banjir notifikasi, algoritma yang memanipulasi perhatian, dan tekanan untuk selalu online, Gen Z mulai mencari alternatif yang lebih manusiawi. Kembalinya BlackBerry ke tangan anak muda menjadi bukti bahwa teknologi tidak selalu harus baru untuk bisa relevan.
Kadang, justru yang lama bisa memberikan makna yang lebih dalam, baik sebagai bentuk ekspresi diri, nostalgia, maupun pilihan gaya hidup yang lebih sadar digital.
BACA JUGA: Tips Mengurangi Screen Time agar Hidup Lebih Seimbang
Kesimpulan
Tren BlackBerry di kalangan Gen Z bukan sekadar fenomena sementara. Ini adalah bentuk pencarian identitas, keseimbangan digital, dan ekspresi gaya hidup yang unik. Di era ketika semua hal berjalan cepat dan penuh distraksi, pilihan untuk kembali ke perangkat sederhana seperti BlackBerry memberikan ruang untuk refleksi dan koneksi yang lebih otentik.