Apa Itu Skin Barrier? Ini Fungsi dan Cara Merawatnya

NarayaPost — Skin barrier atau pelindung kulit adalah garis pertahanan pertama tubuh yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kulit. Meskipun terdengar sederhana, skin barrier adalah komponen krusial yang menentukan seberapa sehat, lembap, dan terlindungnya kulit dari ancaman luar seperti polusi, bakteri, serta zat iritan. Sayangnya, banyak orang yang belum menyadari pentingnya menjaga lapisan pelindung ini agar tetap berfungsi optimal.
Bagi Anda yang ingin mengetahui seputar skin barrier beserta tips merawatnya, simak uraian selengkapnya berikut ini.
BACA JUGA: 7 Makanan yang Mengandung Serotonin, Dijamin Badmood Hilang!
Apa Itu Skin Barrier?
Menyadur laman Healthline, skin barrier merupakan lapisan terluar kulit (stratum korneum) yang terdiri dari sel-sel kulit mati dan lipid (lemak alami) yang saling berikatan membentuk struktur mirip “bata dan semen”. Lapisan ini bertugas sebagai pagar pelindung untuk:
- Menahan kelembapan agar kulit tetap terhidrasi
- Menghalau zat asing, polusi, dan mikroorganisme
- Menjaga kestabilan pH kulit
Jika skin barrier rusak, kulit menjadi lebih sensitif, mudah kering, iritasi, bahkan rentan mengalami peradangan seperti eksim atau jerawat.
Penyebab Kerusakan
Tanpa disadari, kebiasaan harian bisa merusak skin barrier. Beberapa faktor umum penyebab kerusakannya antara lain penggunaan produk skincare yang terlalu keras, seperti yang mengandung alkohol tinggi, pewangi buatan, atau asam eksfoliasi berlebihan (seperti AHA dan BHA) yang dapat mengikis lipid alami kulit.
Eksfoliasi yang dilakukan terlalu sering, baik dengan scrub maupun peeling, juga dapat merusak struktur pelindung kulit. Selain itu, cuaca ekstrem seperti udara dingin atau terlalu kering dapat mengurangi kelembapan kulit secara drastis. Paparan sinar UV tanpa perlindungan juga berisiko tinggi karena dapat merusak kolagen dan lapisan pelindung kulit jika tidak menggunakan sunscreen.
Tak kalah penting, stres dan kurang tidur pun dapat meningkatkan hormon kortisol yang berdampak buruk pada proses regenerasi kulit, sehingga memperparah kerusakan skin barrier.
Ciri-ciri Skin Barrier yang Rusak
Bagaimana kita tahu jika skin barrier sedang tidak sehat? Ada beberapa tanda umum yang bisa menjadi indikator bahwa lapisan pelindung kulit sedang mengalami gangguan.
Pertama, kulit biasanya terasa sangat kering, bahkan bisa sampai mengelupas. Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembapan sudah menurun. Selain itu, munculnya kemerahan atau ruam pada kulit juga bisa menjadi sinyal adanya iritasi akibat rusaknya pelindung alami kulit.
Tanda lainnya adalah meningkatnya sensitivitas kulit terhadap produk perawatan. Produk skincare yang sebelumnya terasa nyaman bisa saja tiba-tiba menyebabkan perih, panas, atau gatal. Ini menunjukkan bahwa skin barrier tidak lagi mampu menahan zat-zat aktif dengan baik.
Kemudian, tekstur kulit bisa berubah menjadi kasar dan tidak merata. Kulit tampak kusam dan kehilangan kilau sehat alaminya. Tak jarang juga muncul jerawat atau breakout yang sulit sembuh, karena bakteri dan kotoran lebih mudah menembus kulit saat lapisan pelindungnya melemah.
Jika Anda mengalami satu atau beberapa gejala tersebut, besar kemungkinan skin barrier Anda sedang dalam kondisi yang tidak optimal dan membutuhkan perawatan lebih intensif.
Cara Merawat dan Memperbaiki Skin Barrier
Memulihkan skin barrier memang tidak bisa dilakukan secara instan, namun dengan perawatan yang tepat dan konsisten, Anda bisa mengembalikan kesehatannya secara bertahap. Langkah-langkah berikut dapat membantu memperbaiki kondisi skin barrier secara efektif.
Pertama, gunakan produk yang lembut dan tidak mengiritasi. Pilihlah pembersih wajah yang bebas sabun dengan pH seimbang agar tidak mengganggu keseimbangan alami kulit. Hindari produk dengan bahan aktif yang terlalu keras seperti retinol atau exfoliant saat kulit sedang dalam kondisi sensitif atau mengalami iritasi.
Selanjutnya, jaga kelembapan kulit dengan menggunakan moisturizer secara konsisten. Pilih pelembap yang mengandung bahan-bahan seperti ceramide, hyaluronic acid, dan niacinamide. Kandungan ini dikenal ampuh dalam memperkuat dan memperbaiki skin barrier yang rusak.
Jangan lupakan penggunaan sunscreen setiap hari. Paparan sinar UV adalah salah satu penyebab utama kerusakan kulit, bahkan saat Anda berada di dalam ruangan. Gunakan tabir surya dengan minimal SPF 30 untuk memberikan perlindungan optimal terhadap sinar matahari.
Selain itu, kurangi frekuensi eksfoliasi. Jika perlu, hentikan sementara proses pengelupasan kulit selama masa pemulihan. Setelah kondisi skin barrier membaik, eksfoliasi dapat dilakukan kembali maksimal 1–2 kali dalam seminggu untuk menghindari kerusakan ulang.
Terakhir, perhatikan gaya hidup sehari-hari. Pastikan Anda cukup tidur, minum air putih dalam jumlah yang cukup, dan mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan seperti buah dan sayuran. Gaya hidup sehat secara keseluruhan sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kesehatan kulit, termasuk dalam memperbaiki fungsi skin barrier.
BACA JUGA: Kapan Sebaiknya Checkup ke Dokter? Ini Panduan Lengkapnya
Kesimpulan
Menjaga skin barrier adalah kunci utama memiliki kulit yang sehat dan tahan terhadap iritasi. Sayangnya, banyak orang yang terlalu fokus pada hasil instan dari skincare, tanpa menyadari bahwa perlindungan kulit dimulai dari lapisan paling luar. Dengan memahami fungsi skin barrier serta cara merawatnya, Anda bisa mencegah berbagai masalah kulit dan mendapatkan tampilan kulit yang lebih cerah, halus, dan sehat alami. Ingat, kulit yang cantik adalah kulit yang terlindungi.