NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » Gencatan Senjata Israel-Iran Berbuah Terima Kasih ke China

Gencatan Senjata Israel-Iran Berbuah Terima Kasih ke China

Gencatan Senjata Israel-Iran

NarayaPost – Setelah 12 hari penuh dentuman roket dan ledakan yang menggetarkan kawasan, konflik bersenjata antara Israel-Iran resmi dihentikan, gencatan senjata Israel-Iran menandai akhir dari salah satu babak paling panas dalam ketegangan kawasan Timur Tengah tahun ini.

Di balik layar gencatan senjata itu, peran China begitu mencolok. Dukungan politik dan diplomatik Negeri Tirai Bambu selama konflik berlangsung dinilai menjadi penengah penting menjembatani kedua negara. Akhirnya, Iran secara terbuka menyampaikan terima kasih pada China.

Presiden Iran Umukan Berakhirnya Perang

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian mengumumkan berakhirnya peran 12 hari dengan Israel. Pengumuman ini dilakukan usai gencatan senjata yang dinilai rapuh dengan Israel. Ia mengumumkan “berakhirnya perang 12 hari” yang dipaksakan oleh Israel.

BACA JUGA: Indonesia dan Malaysia Sepakat Kelola Blok Ambalat Bersama, Potensi Migas 30 Tahun ke Depan

Sebagaimana dilansir AFP, yang disiarkan kepada rakyat Iran oleh kantor berita resmi IRNA. “Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kita yang hebat, yang tekadnya membuat sejarah, kita menyaksikan terbentuknya gencata senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang dipaksakan petualangan dan provokasi Israel,” urai Pezeshkian.

Usai Gencatan Senjata Israel-Iran, Iran Siap Kembali ke Meja Perundingan

Gencatan senjata Israel-Iran yang tercapai setelah 12 hari serangan bertubi-tubi akhirnya membuka ruang diplomasi baru di kawasan. Iran, yang sebelumnya dihantam serangan terhadap fasilitas nuklirnya, menyatakan kesiapannya untuk kembali berunding dengan Amerika Serikat (AS).

Namun, di tengah wacana perundingan itu, Presiden Iran menegaskan bahwa negaranya akan tetap mempertahankan hak sahnya atas penggunaan tenaga nuklir untuk tujuan damai. Pernyataan ini mencerminkan kehati-hatian Iran dalam merespons kemungkinan perihal perundingan nuklir.

Sementara, dari pihak lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa Israel telah mencapai seluruh tujuan dari Operasi Rising Lion, bahkan lebih. Ia menyatakan bahwa Israel berhasil mengeliminasi apa yang disebut sebagai ‘ancaman eksistensial ganda’.

Di sisi lain, badan keamanan utama Iran mengatakan pasukan republik Islam telah memaksa Israel untuk secara sepihak mundur. Garda Revolusi pun memuji salvo rudal yang ditembakkan ke Israel pada menit terakhir sebagai pelajaran bersejarah dan tak terlupakan bagi musuh Zionis.

Kedua Negara Ucapkan Terimakasih Usai Gencatan Senjata Israel-Iran Diberlakukan

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar pertemuan khusus membahas perkembangan terbaru pasca gencatan senjata Israel-Iran. Di dalam forum itu, utusan dari kedua negara selama hampir dua pekan konlik kompak sampaikan apresiasi kepada semua pihak.

Utusan Iran untuk PBB, Saeid Iravani, secara terbuka menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Qatar atas peran diplomatik yang signifikan.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara saudara dan sahabat kita. Qatar, atas upaya tulus dan diplomatisnya untuk membantu mengakhiri agresi Israel, menetapkan gencatan senjata dan mencegah eskalasi lebih lanjut dari ketegangan regional yang mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan,” urai Iravani dalam pidatonya, seperti dilansir dari CNN.

Pernyataan itu datang seharu setelah Iran diketahui melancarkan serangan terhadap pangkalan udara milik Amerika Serikat di wilayah Teluk, sebuah ironi di tengah upaya diplomasi yang sedang berlangsung.

Namun, di balik dinamika tersebut, Qatar juga memainkan peran kunci. Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, berhasil mengantongi persetujuan dari Iran terkait gencatan senjata dengan Israel.

Sikap serupa juga ditunjukkan Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon. Dalam pernyataan itu, Danon menyampaikan penghargaan kepada Presiden Trump atas peran vitalnya dalamn proses perdamaian ini.

Selain itu, ia juga menegaskan kembali sikap tegas negaranya terhadap Iran. “Israel memberikan pukulan telak kepada Iran dengan serangannya terhadap target rezim Iran,” urai Danon. Ia pun menambahkan bahwa Israel tidak akan segan tanggapi secara keras apabila Iran melanggar.

Apresiasi Iran ke China dalam Forum SCO

Dalam perkembangan terbaru pasca konflik 12 hari antara Israel-Iran, Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh secara terbuka menyampaikan apresiasi kepada China atas dukungannya selama masa-masa genting tersebut.

Ucapan ini disampaikan Nasirzadeh kala ia menghadiri pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), yang digelar pada Kamis (26/6/2025). SCO merupakan blok keamanan regional yang dipimpin oleh China dan Rusia, dan kian diperhatikan dunia karena posisi yang alternatif.

“Menyampaikan rasa terima kasih kepada China atas pengertian dan dukungannya terhadap sikap sah Iran,” jelas Nasirzadeh seperti dilansir dari kantor berita Xinhua.

Tak hanya sampaikan rasa terima kasih, Nasirzadeh juga menaruh harapan besar pada Beijing agar terus berperan aktif menjaga stabilitas kawasan. “Berhadap China akan terus menegakkan keadilan dan memainkan peran yang lebih besar dalam mempertahankan gencatan senjata saat ini dan meredakan ketegangan regional,” tambahnya.

Pernyataan ini, tidak lama datang usai China mengecam keras serangan Israel pada 13 Juni lalu yang menewaskan sejumlah tokoh militer penting Iran. Serangan yang menjadi pemicu eskalasi militer besar-besaran antara kedua negara.

Bahkan, konflik tersebut menyeret Amerika Serikat ke dalam pusaran ketegangan, memperluas dimensi geopolitik dari konflik bilateral itu. Yang menarik, pertemuan SCO ini berlangsung bertepatan dengan pertemuan pimpinan NATO di Den Haag.

Di dalam forum tersebut pula, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana pertemuan dengan Iran dalam waktu dekat, menyebut bahwa pembahasan akan difokuskan pada peluang kesepakatan nuklir baru.

BACA JUGA: 6 Persiapan Matang yang Harus Dilakukan Sebelum Naik Gunung

Peran sentral China telah menunjukkan kontribusi dalam mendorong gencatan senjatan pasca perang dua pekan tersebut, dan tak segan mengkritik keterlibatan AS dalam konflik. Bagi Iran, dukungan China bukan hanya solidaritas politik, tetapi juga sinyal pusat gravitasi kekuatan global telah mengalami pergeseran.

Kesimpulan: Peran Diplomatik China dalam Konflik Iran-Israel

Dukungan China terhadap Iran dalam konflik dengan Israel menegaskan peran strategis Beijing dalam dinamika geopolitik Timur Tengah.

Iran secara terbuka mengapresiasi peran China dan berharap negara tersebut terus menjadi penegak keadilan serta penjaga stabilitas kawasan. Pertemuan di SCO menjadi simbol bangkitnya kekuatan alternatif di tengah ketegangan global yang masih dipengaruhi oleh hegemoni Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *