Bhayangkara Scooter Days 2025: 2.000 Biker Ramaikan Aksi Kampanye Safety Riding di Jakarta

NarayaPost – Suasana Lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, tampak berbeda pada Minggu pagi, 6 Juli 2025. Ribuan pecinta skuter dari berbagai penjuru Jabodetabek bahkan luar kota, memadati lokasi untuk meramaikan acara bertajuk Bhayangkara Scooter Days 2025. Tak kurang dari 2.000 biker ikut ambil bagian dalam kegiatan yang memadukan kampanye keselamatan berkendara dan perayaan ulang tahun ke-79 Bhayangkara.
Acara ini menjadi lebih dari sekadar kumpul komunitas. Ia menjelma menjadi momentum penting antara Polri dan masyarakat, khususnya para pengguna kendaraan roda dua, untuk saling bersinergi membangun budaya lalu lintas yang aman dan tertib.
BACA JUGA : Polresta Banyuwangi Beri Beasiswa Anak Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Ajang Silaturahmi Komunitas dan Polri
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Irjen Karyoto, mengungkapkan bahwa Bhayangkara Scooter Days bukan hanya ajang perayaan, melainkan medium edukasi yang bersifat inklusif.
“Kami ingin mendekatkan diri ke masyarakat, bukan dengan cara kaku, tapi lewat kegiatan yang menyenangkan. Para pengendara skuter bisa menjadi duta keselamatan lalu lintas di lingkungannya masing-masing,” ujar Karyoto di hadapan awak media.
Kapolda juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif dari komunitas skuter yang dinilainya memiliki semangat kolektif yang kuat dalam membangun budaya berkendara yang aman.
Kampanye Safety Riding: Lebih dari Sekadar Atribut
Salah satu segmen utama dari Bhayangkara Scooter Days 2025 adalah sosialisasi safety riding yang digelar dengan gaya interaktif. Materi kampanye disampaikan dalam bentuk simulasi, kuis, serta diskusi ringan seputar pentingnya penggunaan helm berstandar SNI, menjaga jarak saat berkendara, hingga edukasi soal blind spot.
Tidak hanya itu, peserta juga diajak mengenal berbagai layanan publik dari Kepolisian, termasuk pengurusan SIM, STNK, hingga informasi digitalisasi layanan lalu lintas.
“Kampanye safety riding jangan hanya berhenti di acara ini. Harapannya para peserta jadi agen perubahan di komunitas masing-masing,” ujar Kombes Pol Dedi Prasetyo, selaku Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
UMKM Otomotif Ikut Terangkat
Yang menarik dari gelaran ini adalah keterlibatan para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), terutama yang bergerak di bidang otomotif. Terdapat puluhan stan UMKM yang menjajakan suku cadang, aksesori skuter, hingga kuliner khas Jakarta.
Dewi, salah satu pelaku UMKM asal Ciledug yang berjualan merchandise komunitas Vespa, mengaku omzetnya naik dua kali lipat dibanding biasanya.
“Acara seperti ini bagus banget buat kita pelaku UMKM. Selain dapat pemasukan, juga bisa ketemu langsung sama komunitas-komunitas besar,” tuturnya.
Kegiatan Penuh Warna dan Antusiasme
Acara Bhayangkara Scooter Days 2025 dimulai dengan morning ride atau konvoi bersama dari beberapa titik kumpul komunitas, lalu berakhir di lapangan Ditlantas. Setelah itu, rangkaian kegiatan berlanjut dengan hiburan musik, kompetisi modifikasi skuter, dan talkshow interaktif bertema “Biker Cerdas, Berlalu Lintas Cermat”.
Para peserta juga mengikuti kuis berhadiah helm, jas hujan, dan voucher servis motor. Hadiah tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada biker yang menunjukkan pemahaman tinggi tentang tata tertib berkendara.
Tanggapan Komunitas: Ingin Acara Serupa Lebih Sering
Sejumlah komunitas menyampaikan harapan agar acara seperti ini tidak hanya dilaksanakan saat momen HUT Bhayangkara, melainkan bisa dijadikan agenda rutin tahunan atau bahkan triwulanan.
“Kalau bisa tiap 3–4 bulan ada acara kumpul seperti ini. Selain kampanye keselamatan, kita juga bisa saling support antar komunitas,” ucap Rizki, pengurus komunitas Vespa Gading Serpong.
BACA JUGA : Ternyata, Jenis Tepung Ini Bisa Buat Ayam Goreng Lebih Renyah
Pendekatan Humanis dan Konstruktif dari Polri
Dalam sambutannya, Irjen Karyoto menekankan bahwa Polri akan terus membuka ruang dialog dan mendengar aspirasi masyarakat, termasuk melalui pendekatan non-formal seperti ini. Menurutnya, transformasi Polri yang presisi bukan hanya soal alat atau sistem digital, tetapi juga soal hati dan hubungan sosial.
“Ketika masyarakat merasa nyaman dengan keberadaan polisi, itulah keberhasilan sesungguhnya,” tutupnya.