Erick Thohir Minta Publik Sabar Soal Kinerja Patrick Kluivert

NarayaPost – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengaku tetap beraharap tinggi pada Timnas Indonesia untuk bisa tampil maksimal dalam gelaran Kualifikasi Piala Dunia 2026 di putaran keempat. Meskipun kondisi ini tampak berat, namun peluang Indonesia tetap ada, setidaknya bila terseok, Indonesia ada di putaran kelima.
Berbicara performa Timnas Indonesia di era Patrick Kluivert, sebenarnya tidak jauh lebih baik pula dibanding saat Timnas Indonesia dinahkodai Shin Tae-yong. Penilaian pun datang pula dari publik, yang meminta untuk menuntut hasil lolos Piala Dunia pada meneer Belanda itu.
Merespon hal ini, Erick Thohir meminta kepada masyarakat untuk tidak terburu-buru menuntut hasil. Sebab, bagi Erick, membangun tim nasional yang kompetitif memang memerlukan waktu dan kesabaran.
BACA JUGA: Ferrari Amalfi 2025 Resmi Meluncur, Jadi Mobil Ferrari Termurah Pengganti Roma
Erick Thohir: Semua Pihak Akan Berusaha
“Kami semua berusaha.tentu kita harus lakukan persiapan. Kualifikasi menuju Piala Dunia itu ada putaran 4, putaran 5, dan play-off,” urai Erick Thohir kepada wartawan.
Timnas Indonesia sendiri pernah merasakan perjuangan yang sama, bedanya, saat itu yang tengah berjuang adalah Timnas U-23 dalam gelaran Olimpiade saat masih dibawah asuhan Shin Tae-yong. Kala itu, Timnas harus berjuang sampai ke play-off melawan Guinea dalam laga yang digelar di Prancis.
“Hal-hal ini kami usahakan (seluruh perjuangan Timnas Indonesia yang pernah dilakukan), yang penting kita jangan jadi bangsa yang menyerah sebelum berusaha yang penting persiapannya harus lebih baik,” tambahnya.
Percaya pada Coach Patrick Kluivert
Patrick Kluivert tengah menangani Timnas Indonesia dalam empat laga. Hasilnya, dua kali kemenangan dan dua kali kekalahan. Bagi sebagian pihak, hasil itu belum cukup meyakinkan sebagai bekal Timnas untuk lolos ke Piala Dunia dari putaran keempat nanti. Tapi, Erick Thohir menegaskan, bahwa sepakbola tidak bisa dibangun secara instan.
“Membangun sepak bola itu perlu kesabaran. Coach ShinTae-yong lima tahun kita beri kesempatan/ Tetapi saat waktunya selesai,ya kita sudahi. Coach Patrick ada kontrak dua tahun, ya kita tunggu, kita tunggu semua. Semua membangun, saya pun sebagai Ketua Umum sampai 2027, ada waktunya semua,” urainya.
Oleh sebab itu, Erick mengajak seluruh publik sepak bola nasional untuk tetap mendukung penuh timnas, apa pun hasilnya. Ia menegaskan, bahwa langkah besar tak mungkin terjadi tanpa fondasi yang kuat dan proses yang dijalani dengan konsisten.
Anggota DPR Andre Rosiade: Kalau Gagal, Pecat!
Sementara, anggota DPR RI sekaligus penasihat Semen Padang FC, Andre Rosiade menilai, bila Patrick Kluivert gagal membawa Timnas Indonesia lolos Piala Dunia, sebaiknya harus dipecat. Andre menyebut, kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026 putaran keempat nanti harus dibayar mahal oleh tim pelatih.
“Kalau gagal, Patrick Kluivert dkk harus dipecat. Itu konsekuensi. PSSI memecat STY (Shin Tae-yong) demi prestasi yang lebih baik, jadi kalau tidak mampu, ya ganti juga,” ujar Andre, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Bhayangkara Scooter Days 2025: 2.000 Biker Ramaikan Aksi Kampanye Safety Riding di Jakarta
Sebetulnya, Andre mendukung penuh pelatih Patrick Kluivert mengasuh Timnas Indonesia. Tapi, kini ia berharap pelatih asal Belanda itu bisa benar-benar membuktikan kualitasnya di fase yang krusial nanti. “Buktikan kalau penggantian STY (Shin Tae-yong) adalah pilihan yang benar,” pungkas Mertua dari Pratama Arhan itu.
Kesimpulan: Erick Thohir Nilai Bangun Timnas Butuh Waktu, Bukan Desakan!
Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta publik bersabar dan memberi waktu bagi pelatih Patrick Kluivert dalam menangani Timnas Indonesia menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026. Meski hasil awal belum meyakinkan, Erick menegaskan bahwa membangun tim nasional yang tangguh tidak bisa instan dan butuh proses.
Di sisi lain, kritik muncul dari anggota DPR Andre Rosiade yang menuntut hasil konkret dan mempersilakan pemecatan jika gagal. Perbedaan pandangan ini mencerminkan tarik-menarik antara harapan jangka pendek dan pembangunan jangka panjang dalam sepak bola nasional.