Aset Danantara Tembus Rp 16.311 Triliun, Prabowo Klaim Pilar Ekonomi Masa Depan

NarayaPost – Aset Danantara Rp 16.311 triliun. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional dengan menyampaikan perkembangan terbaru dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Dalam pernyataannya, Prabowo menyebut bahwa nilai aset yang dikelola Danantara kini telah menembus angka fantastis, yakni lebih dari US$ 1.000 miliar atau setara Rp 16.311 triliun (kurs Rp 16.311).
“Danantara adalah institusi strategis yang akan menjaga dan mengelola kekayaan generasi penerus bangsa. Kini, aset yang dikelola Danantara sudah mencapai lebih dari 1.000 miliar dolar Amerika,” ujar Prabowo dalam sebuah pernyataan yang disiarkan melalui kanal YouTube Partai Solidaritas Indonesia, Senin (22/7/2025).
BACA JUGA : Warga Pasar Minggu Temukan Pistol, Peluru dan Granat
Prabowo: Indonesia Sedang di Jalur yang Benar
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo menyampaikan optimisme terhadap kondisi ekonomi nasional. Ia membantah narasi pesimistis yang menyebutkan bahwa Indonesia berada dalam kondisi krisis ekonomi.
“Kita sedang berada di jalur yang benar. Narasi yang mencoba menggambarkan Indonesia dalam keadaan gagal secara ekonomi adalah keliru. Itu hanya upaya untuk melemahkan semangat bangsa,” tegasnya.
Menurut Prabowo, berbagai indikator makroekonomi menunjukkan kinerja yang membaik. Ia mengungkapkan bahwa target investasi negara yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah tercapai lebih cepat empat bulan dari yang direncanakan.
Data Positif dari Menteri dan BPS
Presiden Prabowo juga mengaku telah menerima laporan dari para menteri, termasuk dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), terkait pencapaian penting dalam sektor ketenagakerjaan dan pengentasan kemiskinan.
“Kepala BPS melaporkan bahwa angka pengangguran mengalami penurunan, demikian juga dengan tingkat kemiskinan absolut. Ini bukan opini, tapi data resmi negara,” jelasnya.
Capaian ini disebut menjadi bukti bahwa pemerintahan yang dipimpinnya terus bergerak untuk menciptakan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari US$ 900 Miliar Kini Tembus US$ 1.000 Miliar
Saat pertama kali diluncurkan pada 24 Februari 2025, Danantara disebut akan mengelola aset senilai US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.678 triliun (asumsi kurs Rp 16.310). Namun, dalam perkembangan terbaru yang disampaikan oleh Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna pada Mei lalu, nilai tersebut telah meningkat menjadi US$ 982 miliar (setara Rp 16.118 triliun), bahkan sempat disebut mendekati US$ 1.040 miliar.
“Setelah kita konsolidasikan seluruh aset negara, kita menyadari bahwa nilai kekayaan kita jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya,” kata Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Ia juga mengungkapkan bahwa aset-aset strategis seperti kawasan Gelora Bung Karno (GBK) dan Kemayoran nantinya juga akan dikelola oleh Danantara sebagai bagian dari upaya optimalisasi aset negara.
Danantara Disebut Calon Dana Kekayaan Negara Terbesar Dunia
Dengan nilai aset yang terus meningkat, Prabowo menyatakan bahwa Danantara berpotensi menjadi salah satu dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) terbesar di dunia. Hal ini bukan hanya sekadar kebanggaan nasional, tetapi juga menjadi strategi jangka panjang untuk memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di kancah global.
“Kita patut bangga karena aset Danantara terus bertumbuh dan akan menjadi salah satu yang terbesar secara global. Ini adalah bentuk dari upaya kita menjaga kedaulatan ekonomi,” tutur Prabowo.
Langkah Strategis Hadapi Tantangan Global
Peningkatan aset Danantara terjadi di tengah tantangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian, mulai dari ketegangan geopolitik, volatilitas harga komoditas, hingga perlambatan ekonomi negara mitra dagang. Namun, Prabowo tetap optimis bahwa konsolidasi aset dan strategi investasi jangka panjang melalui Danantara akan menjadikan Indonesia lebih tahan terhadap guncangan eksternal.
“Kita sedang menyiapkan fondasi yang kokoh agar Indonesia bisa berdiri di atas kekuatannya sendiri. Danantara adalah instrumen utama menuju kedaulatan ekonomi sejati,” tambahnya.
BACA JUGA : Tom Lembong Ajukan Banding Usai Divonis 4,5 Tahun
Transparansi dan Akuntabilitas Jadi Kunci
Meskipun Danantara menunjukkan perkembangan yang signifikan, sejumlah pihak menyerukan pentingnya pengawasan yang kuat terhadap pengelolaan dana tersebut. Transparansi dan akuntabilitas dinilai krusial agar Danantara tidak hanya menjadi simbol kekayaan, tetapi juga benar-benar memberi manfaat bagi rakyat Indonesia.
Untuk itu, masyarakat dan lembaga-lembaga pengawasan diharapkan turut serta memastikan pengelolaan Danantara tetap berada di jalur yang akuntabel dan berlandaskan prinsip tata kelola yang baik.