NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » Doa Kebangsaan di Tugu Proklamasi Meriahkan HUT Ke-80 RI

Doa Kebangsaan di Tugu Proklamasi Meriahkan HUT Ke-80 RI

Doa Kebangsaan Tugu Proklamasi di Jakarta sebagai bagian dari HUT Ke-80 RI

NarayaPost – Tanggal 1 Agustus 2025 menjadi titik awal rangkaian kegiatan bulan kemerdekaan Indonesia HUT ke-80 RI. Perayaan yang dimulai dengan acara doa kebangsaan yang diadakan di Tugu Proklamasi, Jakarta, menjadi momen penting dalam menandai kemerdekaan Indonesia yang telah berlangsung selama 80 tahun. Acara ini digelar dengan melibatkan berbagai pemeluk agama, menegaskan nilai-nilai toleransi dan pluralisme yang tercermin dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Acara doa kebangsaan ini dipilih untuk diselenggarakan di Tugu Proklamasi karena tempat tersebut memiliki makna sejarah yang mendalam bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tugu Proklamasi, sebagai saksi bisu atas proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, kini menjadi simbol kesyukuran dan penghargaan kepada para pahlawan bangsa. Pemerintah memandang tempat ini sangat tepat untuk menggelar acara yang menegaskan Indonesia sebagai negara yang menghargai perbedaan.

BACA JUGA : Wujudkan Pendidikan Bermutu, Sekolah di Banyumas Lakukan Digitalisasi

Menurut Juri Ardiantoro, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg), acara doa kebangsaan ini merupakan langkah awal dari serangkaian perayaan yang telah dipersiapkan dalam rangka HUT Ke-80 RI. “Hari ini, teman-teman semua, Bapak-Ibu, rekan-rekan wartawan, dan seluruh masyarakat Indonesia, kami akan meluncurkan atau kick off rangkaian kegiatan bulan kemerdekaan tahun 2025,” ucapnya dengan semangat di kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat (1/8/2025).

Acara doa yang akan dihadiri oleh sekitar 1.500 orang ini, diharapkan menjadi refleksi dari keragaman agama di Indonesia yang hidup berdampingan dengan penuh toleransi. Doa tersebut akan dilaksanakan dengan melibatkan pemeluk berbagai agama yang ada di Indonesia, sebagai bentuk dari kebanggaan kita atas keberagaman budaya dan agama yang tercermin dalam semboyan nasional “Bhinneka Tunggal Ika”.

Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi toleransi dan keberagaman. Acara doa kebangsaan yang melibatkan umat dari berbagai agama ini menjadi simbol nyata bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan berbagai suku, agama, dan budaya yang bisa hidup harmonis dalam satu kesatuan. Momen ini diharapkan dapat mengingatkan kita semua tentang pentingnya menjaga persatuan dan saling menghargai satu sama lain.

Menariknya, acara doa kebangsaan ini juga dihadiri oleh para pejabat negara, tokoh agama, serta masyarakat dari berbagai lapisan. Hal ini menunjukkan bahwa acara ini tidak hanya menjadi simbol kemerdekaan, tetapi juga sebagai bentuk upaya pemerintah dalam memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman bangsa Indonesia.

Seperti yang diungkapkan oleh Prasetyo Hadi, Menteri Sekretaris Negara, surat edaran terkait perayaan HUT ke-80 RI telah diterbitkan, dan salah satu poin penting dalam edaran tersebut adalah pemasangan bendera Merah Putih di seluruh kantor kementerian hingga pemerintah daerah. “Kantor kementerian hingga pemerintah daerah akan memasang bendera Merah Putih mulai 1 Agustus 2025, sebagai bagian dari perayaan kemerdekaan yang kita rayakan bersama,” jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah juga telah menetapkan 18 Agustus 2025 sebagai hari libur nasional. Hari libur ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai perlombaan yang diadakan dalam rangka menyambut HUT Ke-80 RI. Berbagai lomba dan kegiatan meriah lainnya juga akan diselenggarakan untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga Indonesia.

BACA JUGA : Perjalanan Thomas Derksen Menurunkan Berat Badan Tanpa Obat & Diet Ketat

Sebagai bagian dari rangkaian acara perayaan, pemerintah juga berencana menyelenggarakan sejumlah kegiatan kebudayaan yang melibatkan masyarakat luas, guna memupuk semangat nasionalisme dan cinta tanah air. Diharapkan bahwa tahun ini, semangat kemerdekaan Indonesia semakin menguat, dengan lebih banyak kegiatan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

Acara doa kebangsaan ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan. Selain itu, acara ini juga memberi gambaran tentang bagaimana Indonesia tetap menjaga keberagaman dan membuktikan bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk bersatu. Dalam konteks ini, Tugu Proklamasi bukan hanya sebuah monumen sejarah, tetapi juga menjadi saksi hidup dari perjalanan panjang bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *