NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » Mark Zuckerberg Klaim Meta Bisa Kerja Sendiri Tanpa Tenaga Manusia 

Mark Zuckerberg Klaim Meta Bisa Kerja Sendiri Tanpa Tenaga Manusia 

Mark Zuckerberg

NarayaPost – Para peneliti di Meta mengklaim telah menciptakan sistem kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengembangkan kemampuannya sendiri tanpa campur tangan manusia. Pernyataan ini juga ditegaskan langsung oleh sang CEO, Mark Zuckerberg.

“Dalam beberapa bulan terakhir, kami mulai melihat sekilas bahwa sistem AI kami meningkatkan dirinya sendiri. Perkembangan itu memang lambat untuk saat ini, tapi tak terbantahkan,” tulis Zuckerberg, dikutip dari Live Science, Kamis (14/8/2025).

Menurut Zuckerberg, kemampuan AI untuk meningkatkan dirinya sendiri adalah langkah awal menuju lahirnya artificial super intelligence (ASI), atau kecerdasan super buatan sebuah konsep di mana AI melampaui kemampuan kognitif manusia. 

BACA JUGA: Bayar Pajak Sama dengan Zakat & Wakaf, Berikut Penjelasannya!

Mark Zuckerberg Bagi Kemampuan dalam 3 Level

Para ahli AI membagi kemampuan ini dalam tiga level: pertama, model AI yang ada saat ini; kedua, artificial general intelligence (AGI), yakni AI yang bisa belajar dan beradaptasi layaknya otak manusia; dan ketiga, ASI, di mana AI berevolusi melampaui manusia dan memperbaiki dirinya secara eksponensial, memicu “ledakan kecerdasan.”

Zuckerberg optimistis ASI akan membawa kemajuan besar bagi peradaban, membuka peluang bagi penemuan-penemuan baru yang bahkan sulit dibayangkan saat ini. Meski begitu, ia menegaskan Meta akan berhati-hati dalam menentukan model AI yang dirilis ke publik.

“Saya sangat optimis kecerdasan super akan membantu umat manusia mempercepat laju kemajuan kita. Namun, mungkin yang lebih penting adalah bahwa kecerdasan super berpotensi memulai era baru pemberdayaan pribadi di mana orang-orang akan memiliki sarana yang lebih besar untuk memperbaiki dunia ke arah yang mereka pilih,” tulis Zuckerberg.

Dampak Terbesar Hadir dari Asisten Pribadi

Ia menambahkan, sebesar apa pun kelimpahan yang dihasilkan AI menuju masa depan, dampak terbesarnya kemungkinan datang dari hadirnya “asisten pribadi” dengan kecerdasan super untuk setiap orang.

“Seberapa pun besarnya kelimpahan yang dihasilkan AI suatu hari nanti, dampak lebih berarti lagi bagi kehidupan kita kemungkinan besar akan datang dari tiap orang dengan kecerdasan super pribadi yang membantu Anda mencapai tujuan, menciptakan apa yang ingin Anda lihat di dunia, mengalami petualangan apa pun, menjadi teman yang lebih baik bagi orang-orang yang Anda sayangi, dan tumbuh menjadi pribadi yang Anda cita-citakan,” tutup Zuck.

Kendali Mark Zuckerberg Buat AI Menuju Kecerdasan Super

Perkembangan AI yang mampu meningkatkan dirinya sendiri menjadi babak baru dalam perjalanan teknologi. Jika benar-benar terwujud, kecerdasan super buatan (ASI) berpotensi membuka pintu pada terobosan besar yang mengubah cara manusia bekerja, belajar, dan menciptakan. 

BACA JUGA: Deretan Negara Eropa yang Mulai Mengakui Palestina, Siapa Saja?

Namun, sebagaimana diingatkan Mark Zuckerberg, langkah ini memerlukan kehati-hatian agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas tanpa menimbulkan risiko yang tak terkendali.

Optimisme Zuckerberg berakar pada keyakinan bahwa ASI tidak hanya akan mendorong kemajuan teknologi, tetapi juga memberdayakan setiap individu. Dengan kecerdasan super yang dapat menjadi asisten pribadi, setiap orang akan memiliki peluang lebih besar untuk mencapai impian, menciptakan inovasi, dan bahkan membentuk dunia sesuai visi mereka.

Pada akhirnya, perjalanan menuju ASI adalah perjalanan menuju masa depan di mana batas antara imajinasi dan kenyataan semakin tipis. Tantangannya adalah memastikan bahwa kecerdasan super ini tumbuh selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kemajuan yang dihasilkan benar-benar menjadi milik semua orang, bukan hanya segelintir pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *