Anutin Charnvirakul Resmi Menjabat PM Thailand Usai Restu Kerajaan

NarayaPost – Anutin Charnvirakul resmi menjabat PM Thailand setelah memperoleh restu langsung dari Raja Maha Vajiralongkorn. Pengumuman tersebut disampaikan melalui Sekretaris Jenderal Majelis Rendah dalam sebuah upacara yang digelar di kantor pusat Partai Bhumjaithai di Bangkok. Momen ini menandai babak baru politik Thailand setelah periode ketidakstabilan yang cukup panjang.
BACA JUGA : RUU Perampasan Aset Akan Masuk Prolegnas 2025-2026?
Latar Belakang Politik
Proses naiknya Anutin ke kursi perdana menteri tidaklah sederhana. Krisis politik yang melanda Thailand pada pertengahan 2025 menjadi pemicu utama. Mahkamah Konstitusi sebelumnya memutuskan untuk memberhentikan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra karena pelanggaran etika, yang membuat jabatan tertinggi negara kosong. Sejak saat itu, parlemen bergerak cepat mencari figur pengganti yang dianggap mampu menstabilkan situasi politik.
Anutin berhasil meraih dukungan mayoritas parlemen dengan 311 suara, melampaui ambang batas yang diperlukan. Salah satu faktor penting yang membuat jalannya mulus adalah kesepakatan dengan partai-partai besar, khususnya People’s Party, yang meski tidak bergabung penuh dalam koalisi, memberikan dukungan strategis. Namun, dukungan ini disertai syarat jelas: Anutin wajib membubarkan parlemen dan menggelar pemilu baru dalam waktu empat bulan.
Sosok Anutin: Dari Bisnis ke Politik
Anutin Charnvirakul resmi menjabat PM Thailand. Anutin Charnvirakul bukan nama baru dalam panggung politik Thailand. Sebelum terpilih sebagai perdana menteri, ia pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Dalam Negeri, hingga Menteri Kesehatan. Namun, namanya paling dikenal publik saat menjadi arsitek dekriminalisasi ganja pada tahun 2022. Kebijakan tersebut sempat menuai kontroversi karena memicu maraknya toko ganja di seluruh negeri, sekaligus membuka debat panjang mengenai regulasi narkotika ringan.
Di luar politik, Anutin memiliki latar belakang bisnis yang kuat. Ia adalah putra taipan konstruksi besar di Thailand dan mewarisi jaringan bisnis yang berpengaruh. Karakter pragmatis dan kemampuan manajerialnya kerap disebut sebagai keunggulan utama. Selain itu, ia juga dikenal memiliki sisi personal yang unik: gemar bernyanyi karaoke, bermain saksofon, serta mengemudikan pesawat untuk kegiatan sosial, seperti membantu program donor organ.
Kabinet Baru untuk Stabilitas
Setelah resmi dilantik, Anutin langsung mengumumkan nama-nama menteri dalam kabinetnya. Beberapa posisi kunci diisi oleh tokoh berpengalaman. Misalnya, Sihasak Phuangketkeow dipercaya sebagai Menteri Luar Negeri, Ekniti Nitithanprapas sebagai Menteri Keuangan, dan Auttapol Rerkpiboon memimpin Kementerian Energi. Pemilihan ini menunjukkan arah kepemimpinan yang ingin ditampilkan: mengedepankan profesionalisme dan pengalaman untuk memulihkan kepercayaan publik.
Kebijakan ekonomi, energi, dan diplomasi menjadi fokus utama kabinet baru ini. Pemerintah ingin memberikan sinyal kepada pasar internasional bahwa Thailand tetap stabil dan layak dipercaya sebagai mitra investasi.
Tantangan Berat di Depan
Meski berhasil menduduki kursi perdana menteri, Anutin menghadapi berbagai tantangan. Pertama, kewajiban menggelar pemilu dalam empat bulan menjadi ujian besar. Jika gagal mengelola proses ini dengan baik, stabilitas politik bisa kembali terguncang. Kedua, isu ekonomi dalam negeri, termasuk inflasi, harga energi, serta pengangguran, menuntut perhatian serius.
Selain itu, ketegangan di wilayah perbatasan dan ancaman kejahatan lintas negara juga masih menjadi pekerjaan rumah. Anutin berjanji memimpin dengan integritas, transparansi, dan keberanian untuk melakukan reformasi, termasuk pembahasan ulang konstitusi.
Pergeseran Dinasti Politik
Kenaikan Anutin juga menandai pergeseran penting dalam sejarah politik Thailand. Selama hampir dua dekade terakhir, politik negara ini banyak didominasi oleh dinasti Shinawatra. Dengan lengsernya Paetongtarn dan keluarnya Thaksin Shinawatra ke luar negeri untuk menghindari potensi kasus hukum, banyak pengamat menilai era dominasi keluarga Shinawatra perlahan mulai berakhir.
Era baru di bawah kepemimpinan Anutin disebut-sebut akan membuka ruang bagi pola koalisi yang lebih cair dan kompetitif. Namun, sebagian analis juga mengingatkan bahwa konsolidasi politik tidak akan mudah, mengingat banyaknya kepentingan berbeda di tubuh parlemen.
BACA JUGA : Orang Depresi Cenderung Suka Nonton Konten Mukbang!
Janji Pemimpin Baru
Dalam pidato perdananya, Anutin menyampaikan komitmen untuk membangun Thailand yang lebih stabil, adil, dan sejahtera. Ia menekankan pentingnya pemulihan ekonomi, penguatan keamanan, serta pembangunan hubungan luar negeri yang seimbang dengan negara tetangga maupun mitra global.
Ia juga menyatakan bahwa pemerintahannya akan menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya, sekaligus berjanji untuk mendengar suara oposisi sebagai bagian dari demokrasi yang sehat.