Prabowo Akan Hadiri May Day 2025: Buruh Tuntut Hapus Outsourcing

NarayaPost- Prabowo Akan Hadiri May Day 2025 di Monas. 200.000 buruh diperkirakan turun ke jalan, tuntut penghapusan outsourcing dan pembentukan Satgas PHK.
200.000 Buruh Siap Padati Monas
Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 diperkirakan akan menjadi unjuk rasa besar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Sekitar 200.000 buruh dari berbagai daerah akan berkumpul untuk menyuarakan tuntutan kepada pemerintah.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyatakan dalam konferensi pers (24/4) bahwa isu sentral tahun ini adalah penghapusan sistem outsourcing, pembentukan Satgas PHK, dan penyesuaian upah layak.
“Tuntutan utama kami adalah menghapus outsourcing. Kami harap pemerintah yang baru tidak menghindar dari isu ini,” ujarnya.
Prabowo Akan Hadiri May Day 2025 di Monas
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, mengonfirmasi bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto dijadwalkan hadir langsung dalam peringatan May Day 2025 di Monas.
“Kehadiran Presiden adalah bukti bahwa pemerintah siap mendengar langsung aspirasi pekerja,” ujar Karyoto (29/4), dalam Apel Kesiapan Pengamanan May Day di Lapangan Monas.
Tiga Tuntutan Sentral Buruh
- Hapus Sistem Outsourcing. Dianggap menurunkan standar kerja dan menciptakan ketidakpastian nasib buruh.
- Satgas PHK Nasional. KSPI mendesak pemerintah membentuk unit pengawasan khusus untuk menekan praktik PHK sepihak yang makin marak sejak 2024.
- Upah Layak untuk Semua Wilayah. Peninjauan formula upah minimum agar lebih realistis terhadap kondisi biaya hidup di berbagai daerah.
BACA JUGA: 11 Tuntutan Buruh di May Day 2025
13.252 Personel Gabungan Dikerahkan
Untuk menjamin kelancaran dan keamanan acara, Polda Metro Jaya mengerahkan 13.252 personel gabungan, terdiri dari:
- 9.591 personel Polri
- 3.385 personel TNI
- 276 personel dari pemda
Jumlah ini disampaikan Kapolda Irjen Karyoto dalam pengarahan resminya (29/4), dan menunjukkan keseriusan aparat dalam mengamankan Jakarta sebagai episentrum aksi buruh nasional.
Menurut Karyoto, pengerahan besar-besaran ini dilakukan karena Jakarta adalah barometer nasional. “Setiap peristiwa yang terjadi di Jakarta akan mendapat sorotan luas dan bisa memicu efek domino di daerah lain,” ujarnya.
Karyoto juga memberikan arahan tegas kepada seluruh jajaran pengamanan agar:
- Tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang mencoba mengganggu situasi.
- Mengedepankan pendekatan humanis dan dialogis terhadap massa aksi.
- Siaga terhadap potensi penyusupan kelompok anarko atau provokator yang kerap memanfaatkan momentum May Day.
“Pengamanan ini bukan hanya soal jumlah personel, tapi soal ketepatan antisipasi dan kendali situasi,” tegasnya.
Apel kesiapan ini juga turut dihadiri pejabat dari Kodam Jaya, Satpol PP DKI Jakarta, dan perwakilan serikat buruh, sebagai bentuk kolaborasi tiga pilar pengamanan.
“Jakarta adalah barometer. Apa yang terjadi di sini akan bergema ke seluruh Indonesia,” tegas Karyoto.
Narasi Politik atau Perubahan Nyata?
May Day 2025 menjadi panggung awal relasi antara gerakan buruh dan pemerintahan Prabowo. Banyak pihak menunggu apakah kehadiran simbolik akan diikuti dengan langkah konkret legislasi dan kebijakan.
“Kalau Presiden Prabowo benar hadir dan bicara solusi, kami siap bekerja sama. Tapi jika hanya seremonial, kami akan terus turun ke jalan,” tegas Said Iqbal.