NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » China Ingkar Janji: 88 Persen Proyek Batu Bara BRICS Masih Didanai

China Ingkar Janji: 88 Persen Proyek Batu Bara BRICS Masih Didanai

Ilustrasi Presiden Xi Jinping merobek janji, dengan latar belakang PLTU batu bara dan asap tebal, menggambarkan isu "China Ingkar Janji" terhadap komitmen iklim global.

NarayaPost- China ingkar janji dengan tetap mendanai 88 persen proyek batu bara BRICS. Fakta ini menimbulkan kekhawatiran terhadap komitmen iklim global.

China Ingkar Janji Soal Batu Bara: Realitas Tak Sejalan dengan Komitmen

Meskipun Presiden Xi Jinping telah menyatakan pada 2021 bahwa negaranya akan menghentikan pendanaan proyek pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) di luar negeri, china ingkar janji dengan masih mendukung 88 persen proyek PLTU yang sedang berjalan di negara-negara BRICS.

Laporan terbaru dari Global Energy Monitor dan Center for Research on Energy and Clean Air menunjukkan bahwa sejak komitmen tersebut dibuat, kapasitas baru sebesar 26,2 gigawatt PLTU tetap dibangun—dan mayoritas masih menggunakan modal serta teknologi asal Tiongkok.

BRICS Masih Bergantung pada Pendanaan Tiongkok

China kini menjadi penyokong utama proyek energi fosil di Brasil, Rusia, India, Tiongkok (domestik), dan Afrika Selatan. Bahkan dalam proyek yang sedang berjalan di luar negeri, 62 persen kapasitas pembangkit listrik bergantung pada BUMN Tiongkok dalam aspek pendanaan, rekayasa, pengadaan, dan konstruksi.

Indonesia termasuk dalam daftar tersebut dengan keterlibatan aktif China dalam pembangunan 7,7 GW PLTU baru, khususnya untuk mendukung smelter nikel dan proyek hilirisasi industri berat.

Indonesia dan Ancaman “Jebakan Karbon”

Sebagai anggota baru BRICS, Indonesia kini dihadapkan pada dilema strategis antara percepatan pembangunan dan transisi energi. Proyek batu bara yang masih disokong oleh China ini berpotensi:

  • Menunda target energi terbarukan nasional,
  • Meningkatkan emisi karbon jangka panjang,
  • Membebani fiskal melalui pembiayaan infrastruktur fosil yang usang dalam waktu dekat.

Dunia Mendesak Konsistensi Komitmen

Isu bahwa china ingkar janji akan menjadi salah satu pokok bahasan dalam pertemuan BRICS Juni mendatang di Brasil serta KTT Iklim COP 30 di Dubai. Negara-negara anggota dan komunitas internasional mendesak Tiongkok untuk menghentikan pembiayaan batu bara dan beralih mendukung teknologi energi bersih di negara berkembang.

Fakta bahwa china ingkar janji terhadap pernyataan resminya di panggung global menimbulkan pertanyaan serius tentang integritas diplomasi iklim. Bagi Indonesia, penting untuk mulai membangun kemandirian energi dan menolak jebakan karbon yang justru bisa memperparah krisis lingkungan dan ekonomi nasional di masa depan.

BACA JUGA: China Luncurkan Internet 10G: Era Baru Super Internet Dimulaihttps://narayapost.com/china-luncurkan-internet-10g-era-baru-super-internet-dimulai/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *