NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » Duka Selimuti Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi-Wabup Garut

Duka Selimuti Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi-Wabup Garut

Pesta Pernikahan

NarayaPost – Suasana pesta pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Maula Akbar Putra Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut, L. Putri Karlina yang seharusnya membahagiakan berubah menjadi duka mendalam. Tiga orang tewas ketika mengantre makan gratis dalam acara yang digelar di alun-alun Pendopo Garut, Jawa Barat, Jumat, (18/7/2025).

Rangkaian makan gratis menjadi acara pembuka, makanannya berasal dari 25 kabupaten/kota dan digelar di sekitaran Pendopo dan Babancong Garut. Menurut perencanaannya, kegiatan itu digelar mulai pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB. Lalu akan dilanjutkan dengan panggung hiburan. Tapi, acara yang seharusnya penuh kegembiraan berjalan ricuh. Warga yang datang berdesakan hingga ada yang jatuh pingsan.

Pesta Pernikahan Berjalan Ricuh, Kapolres Kerahkan Personel

Kapolres Garut, AKBP Yugi Bayu Hendarto mengungkap terdapat 400 perseonal gabungan dikerahkan untuk mengamankan acara tersebut. Koordinasi dengan pihak event organizer juga dilakukan untuk mengetahui skema makan gratis yang dilakukan dalam pesta pernikahan tersebut. Yugi menyebut, ia bersama pasukan telah melaksanakan apel jam 10, tim kepolisian juga bergabung dengan TNI, Dishub, Satpol PP dan Brimob.

BACA JUGA: Harga Emas Antam 24 Karat Melonjak 19 Juli 2025: Simak Daftar Lengkap dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

“Jadi setelah kami melaksanakan apel, kami langsung menempatkan personal di titik titik seperti itu, ini tadi gabungan 400 personal,” urai Yugi, Jumat, (18/7/2025). Meski ratusan personel gabungan dikerahkan, kericuhan tetap terjadi hingga berujung maut. Satu dari tiga orang yang meninggal bahkan anggota Polres Garut, Brigadir Cecp Saeful Bahri (39).

Yugi menegaskan, Cecep meninggal usai mengevakuasi warga yang pingsan di tengah kerumumnan, kondisi cecep juga menurus, sehingga ia tak sadarkan diri dan mengalami pingsan. Cecep berusaha untuk mengevakuasi warga yang berdesakan, memasukkan korban ke arah mobil ambulans. Namun, Cecep yang alami pingsan lebih dulu meninggal dunia usai sampai di rumah sakit.

Kapolda Jawa Barat Naikkan Pangkat Cecep

Cecep dinyatakan gugur bertugas. Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan menyebut pihaknya tengah usul untuk kenaikan pangkat Cecep. “Kami sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk mengajukan supaya almarhum anggota kami itu memperoleh kenaikan pangkat untuk tingkat lebih tinggi,” urai Rudi di Polres Garut, Jumat malam.

Meski begitu, Rudi tetap akan menyelidiki insiden ini. Penyelidikan dilakukan untuk mencari ada atau tidaknya unsur kelalaian saat insiden. “Tentunya sebagaimana saya sampaikan tadi ya karena tadi ada orang yang meninggal, ada peristiwa yang menimbulkan gangguan secara teknis, polisi akan melakukan penyelidikan mengungkap apakah ada unsur kelalaian atau tidak dan nanti siapa yang paling bertanggung jawab,” tambahnya.

Lebih lanjut, Rudi telah mengeklaim acara itu telah diproses secara prosedur, polisi telah siaga 404 personel dan telah dilakukan briefing sejak awal. “Dibuat perencanaan pengamanan sudah melibatkan personel dan tadi pagi 404 personel gabungan itu sudah disiagakan sudah di app dan sudah menempati sesuai dengan tempatnya masing-masing dan sudah briefing untuk melaksanakan pengamanan supaya semua lancar,” urainya.

Dedi Mulyadi Merespon Peristiwa Pesta Pernikahan Anaknya

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tak pernah membayangkan bahwa hari bahagia itu akan tercoreng oleh duka mendalam. Insiden tragis yang merenggut tiga nyawa warga saat mengantre makanan gratis di alun-alun Pendopo Garut, Jumat (18/7/2025), membuat suasana pesta berubah drastis menjadi momen penuh tangis dan penyesalan.

Dengan raut wajah penuh keprihatinan, Dedi Mulyadi akhirnya angkat bicara di hadapan awak media. Ia menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. “Karena peristiwanya telah terjadi, maka saya pertama-tama menyampaikan turut berduka cita. Semoga almarhum dan almarhumah diterima iman Islamnya, diampuni segala dosanya, dan ditempatkan di tempat mulia di sisi Allah subhanahu wa ta’ala,” ucapnya lirih.

Mantan Bupati Purwakarta itu juga tak lupa menyampaikan permohonan maaf secara terbuka, mewakili sang putra, Maula Akbar, serta menantunya, Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina. “Atas nama Maula dan Putri, saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas peristiwa ini, khususnya kepada keluarga korban dan seluruh masyarakat Garut,” kata Dedi, seraya menundukkan kepala.

Acara Makan Gratis Inisiatif Dua Mempelai

Dedi Mulyadi akhirnya angkat bicara. Ia mengungkap bahwa gelaran pesta tersebut merupakan inisiatif dari kedua mempelai yang ingin membagi kebahagiaan bersama warga. Namun, Dedi mengaku telah memberikan peringatan keras sebelum acara berlangsung. “Senin lalu di Gedung Pakuan, saya sudah melarang. Tidak boleh ada makan-makan yang mengundang kerumunan,” ungkapnya.

BACA JUGA: Rugi Kasus Chromebook Senilai Rp 1,9T, Berapa Unit Beli Laptop?

Sayangnya, kekhawatiran Dedi menjadi kenyataan. Setelah insiden memilukan itu terjadi, ia segera mendatangi keluarga korban untuk menyampaikan duka cita secara langsung. Tak hanya kata-kata penghiburan, ia juga menyerahkan uang duka sebesar Rp150 juta untuk tiap keluarga korban sebagai bentuk tanggung jawab moral.

“Anak saya bertanggung jawab terhadap keluarga yang ditinggalkan—baik suami, istri, maupun anak-anak. Pendidikan mereka akan kami tanggung sampai ke perguruan tinggi,” ujar Dedi dengan nada penuh penyesalan. Ia menegaskan bahwa tragedi ini menjadi pelajaran besar, tak hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi siapa pun yang ingin mengadakan kegiatan publik.

Penutup: Pelajaran Penting untuk Semua

Tragedi yang menyelimuti pesta pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan seluruh masyarakat Garut. Niat baik untuk berbagi kebahagiaan berubah menjadi duka akibat kelalaian yang tak terantisipasi. Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa setiap bentuk perayaan, sekecil apa pun, harus disertai perencanaan matang dan prioritas pada keselamatan. Semoga duka ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, agar tak ada lagi nyawa yang hilang dalam euforia kebahagiaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *