NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Trump, Pakar Ungkap Alasan dan Dampaknya

Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Trump, Pakar Ungkap Alasan dan Dampaknya

Elon Musk dan Presiden Trump saat menghadiri pertemuan di Gedung Putih sebelum pengunduran diri Musk dari pemerintahan

NarayaPost – Elon Musk mundur dari pemerintahan Trump dari posisinya sebagai pegawai pemerintah khusus dalam pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Keputusan tersebut disorot sejumlah pihak, termasuk pengamat hubungan internasional yang menilai pengunduran diri Musk tidak lepas dari ketegangan prinsipil dengan kebijakan pemerintahan saat ini

Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menilai langkah Musk erat kaitannya dengan arah kebijakan Trump yang dinilai tidak sejalan, terutama dalam hal efisiensi pemerintahan. Program pemangkasan besar-besaran yang dilakukan Trump, menurut Hikmahanto, berdampak luas bahkan ke lembaga strategis seperti USAID dan Voice of America (VoA).

“Pemangkasan ini dilakukan begitu masif hingga memengaruhi pegawai yang selama ini justru berasal dari kalangan pendukung Trump. Ini menimbulkan kekecewaan di internal, bahkan berdampak pada persepsi negara-negara lain terhadap AS,” ujar Hikmahanto, Sabtu (31/5/2025).

BACA JUGA : Prabowo Siap Akui Israel, Ini Syaratnya!

Lebih lanjut, ia menyoroti kebijakan pemerintah yang mendorong otomatisasi dan penggunaan teknologi untuk menggantikan peran manusia. Langkah tersebut dinilai bertolak belakang dengan janji kampanye Trump yang sebelumnya berfokus pada penciptaan lapangan kerja baru.

“Beralih ke mesin dan software memang efisien, tapi mengorbankan aspek sosial dan pekerjaan. Ini sangat mungkin menjadi alasan bagi Musk yang juga dikenal sebagai pelaku utama inovasi, tapi tetap menaruh perhatian pada aspek kemanusiaan dan keberlanjutan,” tambahnya.

Hikmahanto juga mengisyaratkan bahwa hubungan pribadi antara Musk dan Trump belakangan ini merenggang. “Trump terkesan mulai mengabaikan posisi Musk, tidak lagi melibatkannya dalam diskusi penting. Bagi Musk, itu bisa jadi sinyal untuk mundur dengan hormat,” katanya.

Musk sendiri telah menyampaikan pernyataan perpisahan secara resmi. Dalam keterangannya, ia mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan dan menyebut masa jabatannya sebagai bagian dari Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) akan segera berakhir.

Dilaporkan oleh Reuters (29/5), masa tugas Musk yang berlangsung sekitar 130 hari itu berakhir di tengah upaya restrukturisasi besar-besaran oleh pemerintahan Trump. DOGE tetap melanjutkan misinya mengecilkan struktur pemerintahan federal.

BACA JUGA : Kemitraan Budaya Prancis dan Indonesia, Macron Sebut 2 Pilar

Sebelum mundur, Musk juga sempat melontarkan kritik terhadap RUU pajak dan anggaran yang tengah dibahas di Kongres. Ia menyayangkan anggaran defisit yang justru semakin membengkak akibat rancangan undang-undang tersebut.

“Saya kecewa melihat pengeluaran besar yang justru meningkatkan defisit, bukan sebaliknya. Ini merusak pekerjaan serius yang telah dibangun tim DOGE,” ujar Musk dalam wawancaranya dengan CBS News pada Selasa (27/5).

Dengan mundurnya Musk, semakin terbuka perdebatan soal arah reformasi pemerintahan AS di bawah Trump, dan bagaimana dampaknya terhadap tokoh-tokoh independen yang semula digandeng untuk membawa perubahan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *