NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » Fenomena Pengangguran di China, Rela Bayar Kantor Agar Terlihat ‘Kerja’

Fenomena Pengangguran di China, Rela Bayar Kantor Agar Terlihat ‘Kerja’

Pengangguran

NarayaPost – Di tengah ketatnya persaingan kerja di China, muncul tren unik yang memancing perhatian publik. Warga Negara Tirai Bambu, khususnya bagi para pengangguran rela membayar perusahaan hanya untuk bisa “bekerja” di kantor palsu.

Fenomena yang marak di kota-kota besar seperti Shenzhen, Shanghai, Chengdu, Nanjing, Wuhan, dan Kunming ini menjadi cara bagi kaum muda untuk menghindari stigma negatif pengangguran sekaligus membangun jejaring sosial.

Meski terdengar aneh, konsep ini justru diminati karena memberi rasa memiliki dan rutinitas layaknya karyawan sungguhan.

BACA JUGA: Pemerintah Segera Rancang Aturan Baru Awasi Praktik Pinjol Ilegal

Pengangguran Pilih Bayar Kantor untuk Proyek Pribadi

Tak sedikit penyewa yang memanfaatkan ruang kantor bohongan itu untuk mengerjakan proyek pribadi. Dengan fasilitas lengkap mulai dari komputer, ruang rapat, hingga layanan makan siang dan camilan, biaya sewanya pun relatif terjangkau sekitar 30-50 yuan per hari atau Rp67.950–Rp113.250.

Bagi sebagian orang, biaya tersebut sepadan demi citra diri dan lingkungan kerja yang mendukung. Salah satu pelopor tren ini adalah Feiyu, warga Dongguan berusia 30 tahun yang mendirikan perusahaan “Pretend To Work” setelah kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19.

Ia menyebut bisnisnya bukan sekadar menyediakan ruang, melainkan “menjual martabat” agar orang tak merasa tak berguna. Meski mengaku ragu akan keberlanjutan model bisnis ini, Feiyu melihatnya sebagai eksperimen sosial yang mencerminkan tantangan generasi muda dalam mencari pekerjaan di tengah perubahan ekonomi, sekaligus bukti kreativitas mereka dalam bertahan.

Berapa Tingkat Pengangguran di Negara China?

Tingkat pengangguran di China pada awal 2025 tercatat relatif stabil di kisaran 5 persen. Pada April 2025, angka pengangguran urban sempat berada di 5,1 persen, lalu turun lagi menjadi 5,0 persen pada Mei, yang merupakan level terendah sejak akhir 2024.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, rata-rata pengangguran berada di sekitar 5,2 persen, masih di bawah target pemerintah sebesar 5,5 persen. Pemerintah sendiri menargetkan terciptanya lebih dari 12 juta lapangan kerja baru di wilayah perkotaan sepanjang tahun 2025.

Meski kondisi secara umum tampak stabil, tantangan besar justru datang dari tingginya angka pengangguran di kalangan muda. Untuk kelompok usia 16–24 tahun yang tidak sedang menempuh pendidikan, tingkat pengangguran pada Juni 2025 tercatat 14,9 persen, turun tipis dari 15,8 persen pada April.

Pemerintah China Dihadapkan pada Tantangan Pengangguran Pemuda

Meski tingkat pengangguran nasional China pada awal 2025 relatif stabil di kisaran 5 persen dan berada di bawah target pemerintah, masalah serius tetap membayangi. Angka pengangguran di kalangan pemuda, khususnya usia 16–24 tahun yang tidak sedang menempuh pendidikan, masih tinggi di kisaran 14–15 persen.

BACA JUGA: Jarak Tempuh Mobil Listrik: Realita Lebih Pendek dari Klaim

Kondisi ini menunjukkan bahwa stabilitas angka nasional belum sepenuhnya mencerminkan kenyataan di lapangan, terutama bagi generasi muda yang tengah berjuang mencari pekerjaan layak. Pemerintah telah menargetkan penciptaan 12 juta lapangan kerja baru di perkotaan sepanjang 2025.

Namun, tantangan yang dihadapi tak hanya soal jumlah lapangan kerja, tetapi juga kesesuaian antara keterampilan tenaga kerja muda dengan kebutuhan industri. Kesenjangan ini membuat anak muda sulit masuk ke pasar kerja, bahkan mendorong munculnya fenomena-fenomena unik.

Ke depan, keberhasilan mengatasi pengangguran pemuda akan menjadi salah satu indikator penting bagi kekuatan ekonomi China. Kombinasi antara kebijakan penciptaan lapangan kerja, peningkatan keterampilan, dan inovasi dalam sektor industri diharapkan mampu membuka lebih banyak peluang bagi generasi muda, sekaligus mengurangi angka pengangguran yang selama ini menjadi sorotan dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *