NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » Gatot vs Hercules Memanas

Gatot vs Hercules Memanas

Gatot Nurmantyo dan Hercules Rosario Marshal saling tunjuk dalam polemik yang memanas, ilustrasi berita NarayaPost

NarayaPost- Gatot vs Hercules memanas usai saling sindir di media. Publik menanti langkah Gatot Nurmantyo selanjutnya.

Perseteruan antara mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Ketua Umum GRIB Jaya Hercules Rosario Marshal terus menjadi perhatian publik. Polemik ini dipicu oleh ucapan Hercules yang menyebut Letjen (Purn) Sutiyoso sebagai “bau tanah”, yang dinilai menghina kalangan purnawirawan TNI. Pernyataan itu pun memancing respons keras dari Gatot Nurmantyo yang menyebut Hercules sebagai “preman berbaju ormas” dan mengungkit masa lalunya sebagai TBO di Timor Timur.

Reaksi Gatot memicu gelombang kecaman dari pihak GRIB Jaya. Razman Arif Nasution, Kepala Bidang Komunikasi Publik DPP GRIB, membela Hercules dan menyatakan bahwa komentar Hercules tidak ditujukan untuk menyerang pribadi siapa pun, melainkan sebagai reaksi atas pernyataan Forum Purnawirawan yang dianggap menyerang GRIB secara sepihak. Razman menegaskan bahwa penggunaan label “preman” adalah bentuk penghinaan terhadap ormas dan bisa memperkeruh suasana.

BACA JUGA: Dedi Mulyadi: Premanisme Harus Dilawan, Negara Tak Boleh Kalah​

Menanggapi eskalasi tersebut, Hercules akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada Sutiyoso. Ia menyatakan bahwa komentarnya merupakan reaksi spontan dan tidak bermaksud menghina siapa pun. Hercules berharap polemik ini tidak diperpanjang dan meminta semua pihak untuk kembali ke jalur dialog. Ia juga mengajak Gatot untuk berdamai dan menyelesaikan perbedaan pandangan secara terbuka.

Namun demikian, narasi “preman berbaju ormas” yang disampaikan Gatot menyulut reaksi dari berbagai elemen masyarakat. Banyak pihak menilai ucapan itu dapat menciptakan stigma terhadap ormas dan bisa memicu konflik sosial. Di sisi lain, sebagian publik mendukung sikap Gatot sebagai bentuk keberanian mengkritik fenomena penyusupan kekuasaan dalam wadah organisasi masyarakat.

Polemik Gatot vs Hercules mencerminkan betapa pentingnya komunikasi publik yang beretika dan berimbang, terutama dari tokoh-tokoh nasional. Di era digital, satu pernyataan bisa dengan cepat menjadi bola salju yang membelah opini masyarakat. Karena itu, penyampaian kritik perlu dibingkai dalam semangat perbaikan, bukan permusuhan.

Kini bola panas ada di tangan kedua tokoh. Masyarakat berharap agar perdebatan ini tidak berujung pada polarisasi, melainkan menjadi titik awal rekonsiliasi dan dialog antar elemen bangsa.

BACA JUGA: Aksi Premanisme Menggila Ancaman Serius bagi Keamanan Publik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *