Momen Akrab Prabowo dan Megawati di Upacara Hari Lahir Pancasila 2025

NarayaPost – Momen Akrab Prabowo dan Megawati pada Peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni tahun ini menjadi panggung simbolik persatuan nasional. Bertempat di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadiri upacara kenegaraan yang turut dihadiri oleh Presiden ke-5 Republik Indonesia sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri.
Kehadiran kedua tokoh sentral itu mencuri perhatian publik. Presiden Prabowo tampak mengenakan pakaian sipil lengkap (PSL) dengan peci hitam khasnya, sementara Megawati tampil elegan dalam busana serba putih. Keduanya tampak duduk berdampingan, tersenyum, bahkan sempat berbincang akrab sebelum prosesi dimulai.
Menurut Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani, momen akrab Prabowo dan Megawati di ruang holding room berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. “Mereka sempat bercanda dan berbisik-bisik. Suasana sangat cair, dan itu menjadi pemandangan yang menyegarkan di tengah tensi politik nasional yang sebelumnya sempat meninggi,” ujar Muzani kepada awak media.
BACA JUGA : Harga Emas Antam Naik Rp 17.000 Hari Ini
Upacara dimulai pukul 09.15 WIB dan dipimpin langsung oleh Prabowo sebagai inspektur upacara. Dalam amanatnya, Prabowo menyampaikan pesan tegas tentang pentingnya loyalitas terhadap negara dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pemerintahan. Ia menegaskan bahwa tidak akan segan bertindak tegas terhadap para pejabat yang tidak setia terhadap amanah rakyat.
“Yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu, tanpa memandang bulu, tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana. Semua penyelewengan dan kebocoran harus dihentikan. Siapa pun pejabat yang tidak mampu menjalankan tugasnya, lebih baik mundur sebelum saya berhentikan,” tutur Prabowo dengan nada mantap.
Setelah upacara selesai, Prabowo, Megawati, dan para pejabat lainnya memasuki Gedung Pancasila sambil berjalan bersama dan kembali terlibat percakapan ringan. Pemandangan ini tidak hanya menunjukkan kebersamaan, tetapi juga menegaskan bahwa perbedaan pandangan politik masa lalu tidak menghalangi niat bersama untuk membangun bangsa ke depan.
Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam upacara tersebut, antara lain Wapres ke-6 Try Sutrisno, Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Menko PMK Pratikno, Menko Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua KPK Setyo Budiyanto.
Gedung Pancasila, yang menjadi lokasi peringatan, bukanlah gedung biasa. Ia adalah saksi sejarah penting bangsa ini. Dulu menjadi tempat sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), di mana pada 1 Juni 1945 Bung Karno menyampaikan pidatonya yang melahirkan gagasan Pancasila sebagai dasar negara. Pidato monumental itu diterima secara aklamasi oleh seluruh anggota sidang dan menjadi pijakan lahirnya bangsa Indonesia yang berdaulat.
BACA JUGA : 10 Minuman Sehat Pagi Hari yang Bikin Awet Muda dan Kulit Glowing Alami
Bangunan ini sendiri pernah menjadi kediaman pejabat Belanda, ruang sidang Volksraad pada masa kolonial Hindia Belanda, dan gedung Tyoo Sangi-In pada masa pendudukan Jepang. Sejak tahun 1964, gedung ini secara resmi dinamakan Gedung Pancasila dan kini menjadi bagian dari Kementerian Luar Negeri.
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini tidak hanya menjadi seremoni rutin kenegaraan, tetapi juga momentum pemersatu di tengah dinamika politik dan sosial bangsa. Kebersamaan antara Prabowo dan Megawati menjadi gambaran bahwa semangat gotong royong, yang merupakan salah satu nilai Pancasila, masih relevan dan mampu menjembatani perbedaan.