Pakar Sebut Efek Rutin Minum Teh, Apakah Benar Baik untuk Kesehatan?

NarayaPost – Teh adalah salah satu minuman paling populer di seluruh dunia. Minuman ini tetap nikmat baik disajikan hangat maupun dingin, serta memiliki nilai budaya mendalam di berbagai negara. Selain itu, sejak lama teh juga dikenal karena khasiatnya yang diyakini bermanfaat bagi kesehatan. Namun, benarkah teh benar-benar memiliki manfaat kesehatan yang signifikan? Ini kata pakar asal Harvard soal manfaat kesehatan teh.
Teh berasal dari daun tanaman Camellia sinensis, dan perbedaan utamanya terletak pada metode pengolahan yang menentukan jenis, warna, serta rasa teh. Teh hitam, misalnya, melewati proses penggilingan dan oksidasi yang memperdalam warna kuning, merah, hingga cokelat, sekaligus memperkaya rasa. Sedangkan teh hijau diproses dengan cara dikukus untuk mencegah oksidasi, sehingga hijau alaminya tetap segar dan rasanya lebih ringan.
Kandungan utama teh adalah fitokimia, yakni senyawa alami pada tumbuhan yang memengaruhi karakteristik seperti aroma dan warna serta memberikan efek farmakologis bagi tubuh. Fitokimia dalam teh meliputi kafein dan polifenol. Jumlah serta jenisnya bergantung pada proses pengolahan. Teh yang lebih teroksidasi kaya akan polifenol tertentu seperti katekin, theaflavin, dan thearubigin.
BACA JUGA: Sosok Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Pengganti Sri Mulyani
Pakar Sebut Teh Hitam Punya Banyak Kandungan Kafein
“Teh hijau memiliki lebih banyak polifenol daripada teh hitam. Tetapi, teh hitam mengandung lebih banyak kafein,” jelas Ketua Departemen Nutrisi Harvard T H Chan School of Public Health, Dr Frank Hu. Ia menambahkan, “Matcha adalah teh hijau kering yang digiling menjadi partikel-partikel halus. Teh ini lebih pekat, lebih tinggi kafein dan polifenolnya daripada teh hijau biasa,” dikutip dari Health Harvard.
Meski ratusan penelitian tentang manfaat teh telah dipublikasikan, belum ada bukti yang benar-benar konklusif. Sebagian besar penelitian masih bersifat observasional, sehingga hanya menunjukkan hubungan, bukan sebab-akibat.
“Namun, arah penelitian secara keseluruhan menunjukkan potensi manfaat,” ungkap Dr Hu. Ia mencontohkan bahwa katekin dalam teh hijau memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat, sementara polifenol dalam teh hitam juga memberi manfaat serupa.
Studi Ungkap Konsumsi Teh Hijau-Teh Hitam Cegah Risiko Penyakit
Sejumlah studi juga mengaitkan konsumsi teh, khususnya teh hijau dan hitam, dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, diabetes, hingga kematian dini. “Dan beberapa studi menunjukkan minum teh dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental,” tambah Dr Hu.
Penelitian tahun 2023 yang dipublikasikan di PeerJ dengan melibatkan lebih dari 410.000 orang menunjukkan minum teh bisa menurunkan risiko demensia hingga 29 persen.
Studi lain di Jepang yang dipublikasikan BMJ Open Diabetes Research & Care tahun 2020 menemukan bahwa minum empat cangkir teh hijau setiap hari dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 40 persen. Selain itu, kafein pada teh juga berperan memberikan energi serta kejernihan mental.
Pakar Sarankan Konsumsi 2-4 Cangkir Teh Setiap Hari
Terkait jumlah yang ideal, Dr Hu menyarankan konsumsi dua hingga empat cangkir teh hijau, hitam, atau oolong setiap hari. Jenis lain seperti teh fermentasi pu-erh juga berpotensi bermanfaat meskipun bukti ilmiahnya masih terbatas.
BACA JUGA: Pernyataan Menteri Raja Juli-Karding Usai Viral Diduga Main Domino
Namun, konsumsi teh tidak selalu berdampak positif. Penambahan gula dan krim berlebihan dapat meningkatkan asupan kalori dan lemak. Kandungan kafein juga bisa memicu insomnia atau detak jantung tidak teratur. Selain itu, kebiasaan minum teh terlalu panas berisiko merusak kerongkongan serta meningkatkan potensi kanker.
Kendati demikian, secara umum teh tetap dianggap sebagai bagian dari pola makan sehat. “Dan teh itu menenangkan. Ada sesuatu tentang kenikmatan teh yang patut dipertimbangkan,” pungkas Dr Hu.
Mengungkap Khasiat Teh: Antara Tradisi dan Manfaat Kesehatan
Meski penelitian tentang teh masih didominasi studi observasional, berbagai temuan menunjukkan potensi besar minuman ini dalam mendukung kesehatan, mulai dari menurunkan risiko penyakit kronis hingga meningkatkan kesejahteraan mental. Konsumsi teh dengan tepat tanpa tambahan gula berlebih dapat menjadikan gaya hidup sehat sekaligus memberi ketenangan.