NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » Pelanggan ShopeeFood yang Aniaya Kurir Jadi Tersangka

Pelanggan ShopeeFood yang Aniaya Kurir Jadi Tersangka

Pelanggan ShopeeFood

NarayaPost – Seorang kurir di Sleman alami insiden tak mengenakkan dari pelanggan ShopeeFood. Korban dibentak dan dianiaya sejumlah orang diduga kerabat pelaku. Saat itu, korban bersama mengantar pesanan bersama teman wanitanya. Setiba di sana, pelaku bertanya perihal alasan keterlambatan, setelah berdebat, pelaku membentak korban dengan mengaku orang pelayaran.

Pelaku kemudian mendorong, bahkan menganiaya korban dan teman wanitanya. Dari video yang beredar itu, Kasi Humas Polresta Sleman AKP Salamun membenarkan insiden itu dan pelaku telah diamankan. Kini, polisi masih melakukan pemeriksaan.

Sejumlah Kurir Ramai-Ramai Datangi Polresta Sleman

Sebagai aksi solidaritas, puluhan kurir ramai-ramai datangi Polresta Sleman, Kamis 4 Juli 2025 malam mendesak polisi mengusut tuntas pelaku penganiayaan terhadap rekannya. Kedatangan rekan-rekan ShopeFood pun dibenarkan oleh Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun.

BACA JUGA: 20 Kampus Paling Berprestasi 2025 Versi Puspresnas, UGM Peringkat Pertama!

“Benar, rekannya datang ke Polres,” urai Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun membenarkan hal tersebut, Sabtu, (5/7/2025). Ia mengatakan, kasus itu masih didalami, dan pelaku masih diperiksa.

Rumah pelanggan yang menganiaya kurir dan teman wanitanya itu digeruduk massa ShopeeFood di Kalurahan Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Jumat malam, (5/7/2025). Sejumlah oknum massa juga merusak mobil patroli milik Polsek Godean.

Kasat Reskrim Polresta Sleman beber Kronologi

Pelanggan berinisial T memesan kopi Fore melalui ShopeeFood, Kamis malam, (3/7/2025). Kurir ShopeeFood yang mengantar bernama Arzeto ditemani pacarnya Ayuningtyas. Saat itu, Ayuningtyas mendapatkan double order, mengantar makanan Spesial Sambal ke orang lain, juga menjadi orang merekam tragedi tersebut.

“Di situ kejadiannya karena ShopeFood-nya dapat orderan dari yang terlapor (inisial T), tapi terlabat. Terlambat dalam mengantar karena alasan dari ShopeFood-nya, driver-nya ada double orderan. Setelah itu terjadi cekcok, akhirnya dipisahkan sama orang sekitar rumah, keluarga dari terlapor. Pacar driver mendapat penganiayaan berupa luka cakaran dan merasa dijambak,” urai Agha, Sabtu, (5/7/2025).

Arzeto dan Ayuningtyas pun melapor ke Polresta Sleman, Jumat, (4/7/2025). Saat T didatangi oleh rekan-rekan driver, T tidak ada di rumah dan memilih mengamankan diri ke Polsek Godean, lalu dibawa ke Polresta. Massa kemudian menyusul ke Polresta Sleman.

“Sampai di Polresta Sleman sekitar pukul 02.00 dini hari pagi,” jelasnya. Kala itu, massa meminta T menyampaikan permintaan maaf. Setelah T beberapa kali minta maaf, driver akhirnya bubar dan kembali ke rumah masing-masing. Lalu, kami melakukan pemeriksaan terhadap terlapor,” tambahnya.

Polresta Sleman Mendapat Laporan Massa Tak Kembali ke Rumah

Polisi mendapat laporan, massa kembali menggeruduk rumah T, akhirnya polisi mengerahkan anggota agar di sekitar rumah T tidak terjadi anarkis akibat amukan massa tersebut. Namun, mobil polisi justru dirusak oleh oknum driver ShopeeFood, bahkan sampai diseret, digulingkan hingga kaca-kaca mobil yang dipecahkan.

Atas peristiwa tersebut, polisi telah mengeluarkan Laporan Tipe A, dan telah mengantongi identitas yang merusak mobil polisi. Dalam waktu dekat, polisi akan melakukan pemanggilan terhadap pelaku. Kini, kondisi di sekitar TKP sudah aman. Polisi juga mengimbau para kurir untuk tak melakukan tindakan anarkis (lagi).

Kata Polisi Soal Pelanggan ShopeeFood Aniaya Kurir

Soal video yang beredar bahwa pelaku mengaku orang pelayaran, polisi masih belum mengonfirmasi perihal profesi tersebut. Sementara di keterangan KTP-nya, T masih berprofesi sebagai mahasiswa. Namun, polisi tidak mengetahui T merupakan mahasiswa jurusan apa.

“Di keterangan masih pelajar, mahasiswa. Kalau di KTP-nya ya. (Apakah mahasiswa pelayaran?) Ya mungkin. Saya tidak concern di situ,” urai Agha.

Pelanggan ShopeeFood Meminta Maaf

Di media sosial, pelaku sempat menampakkan diri dan menyampaikan permintaan maaf. Agha membenarkan video itu diambil di Polresta Sleman saat massa kurir menggeruduk ke sini. Ucapan T dalam videonya yaitu:

“Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Saya Takbirdha Tsalasiwi Wartyana memohon dengan tulus untuk meminta maaf kepada korban dan driver ojol terutama driver Shopee atas kejadian Kamis 3 Juli 2025 pukul 21.30. Dengan hal itu saya sangat menyesal dan saya siap menerima konsekuensinya dengan prosedur hukum yang berlaku,” kata Takbirdha.

Polisi masih menetapkan T sebagai saksi, karena korban masih belum diperiksa. Korban meminta waktu karena saat itu, korban masih berada di Solo. Selain itu, polisi juga akan mengecek CCTV. “Benar nggak waktu dia itu, waktu kejadian sempat mukul atau tidak, di situ kan ada beberapa orang. Makanya kita masih dalami dari CCTV-nya,” tandas Agha.

Warga Sekitar TKP Ada yang Dianiaya

Sementara, Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto mengatakan pihaknya menerima laporan warga yang menjadi korban penganiayaan saat beberapa kurir menggeruduk rumah pelanggan ShopeeFood. “Ada oknum yang melakukan penganiayaan terhadap warga kampung Bantulan dan bahkan melakukan pelemparan-pelemparan,” kata Edy.

Edy mengimbau kepada pelaku agar menyerahkan diri sebelum diamankan oleh petugas. Warga yang menjadi penganiayaan sudah melapor, dan polisi sedang menyelidiki pelakunya, serta akan segera melakukan penangkapan.

Ketua RT Setempat Minta Maaf Karena Salah Sebut

Ketua RT 3, Bantulan, Kalurahan Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Nur Salim meminta maaf atas salah informasi yang dia terima terkait insiden yang sebabkan warganya, T digeruduk kurir ShopeeFood. Sebelumnya, Nur Salim menyebut keterlambatan kurir mengantar minuman pesanan ialah sekitar 3 jam.

Dengan tulus hati, Nur Salim meminta maaf bahwa informasi yang diterima tersebut simpang siur, dan belum pasti akan kebenarannya. “Karena ada info yang mengatakan satu jam keterlambatan ada yang menyatakan lima menit. Itu pernyataan dari hati paling dalam kepada ojol lainnya (permintaan maaf),” beber Nur Salim.

Head of Business Development ShopeFood Indonesia, Rizkyandi Ramadhan menegaskan soal simpang siur waktu keterlambatan. “Terkait dengan informasi keterlambatan pengiriman pesanan hingga berjam-jam, kami telah melakukan pengecekan dan tercatat pada sistem keterlambatan maksimal adalah 8 menit,” urai Rizkyandi dalam keterangannya.

Pihak ShopeeFood mencatat, driver menyelesaikan orderan pada pukul 21.30 WIB. Sementara, dalam aplikasi, ia seharusnya tiba pukul 21.22 WIB. Akan tetapi, pihak ShopeeFood enggan merinci waktu ordernya.

Polisi Tetapkan Tiga Orang Sebagai Tersangka Penganiayaan

Polisi menetapkan T, pelanggan ShopeeFood yang bentak dan aniaya kurir sebagai tersangka. “Masing-masing LP dia tas sudah kita lakukan penahanan terhadap tersangka,” urai Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Agha Ari Septyan. Selain itu, polisi juga mengusut kasus perusakan saat demo massa driver ShopeeFood.

Keesokan harinya, polisi kembali mengumumkan jumlah tersangka kasus penganiayaah kurir ShopeeFood menjadi tiga orang, yakni Takbirdha Tsalasiwi Wartyana, RHW (32) dan RTW (58). Takbirdha merupakan sosok yang memesan minuman di aplikasi hingga memancing keributan, sementara dua tersangka lainnya merupakan satu keluarga.

Polisi Ungkap Ada 20 Pelaku Perusak Mobil Polisi

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Agha Ari Septyan mengungkap ada lebih dari 20 orang yang diduga terlibat dalam perusakan mobil patroli milik Polsek Godean. Polisi melihat dari rekaman video yang viral dan rekaman CCTV, polisi menyebut ada sekitar 20 orang.

Meski begitu, polisi masih melakukan pendalaman terkait kasus ini dan berupaya untuk mengungkap identitas pelaku. Polresta Sleman juga dibantu Jatanras Polda, masih bekerja keras di lapangan untuk mengidentifikasi dan melakukan penangkapan terhadap pelaku.

“Adapun, barang bukti yang kami amankan, satu unit sepeda motor Honda Vario warna hitam, satu unit sepeda motor Viar, satu unit sepeda motor Genio, sejumlah batu yang digunakan untuk melempar ke arah petugas dan mobil, dua buah helm, jaket dan celana,” pungkasnya.

BACA JUGA: 18 Juta Orang Terima Bansos Beras 20 Kg, Kapan Disalurkan?

Namun, sudah ada tersangka yang telah ditangkap. Mereka ialah BAP (18) dan MTA (18). Masing-masing tidak memiliki akun ShopeFood resmi, mereka meminjam akun teman dan orang tuanya. Perihal pelaku yang lain (pelaku yang merusak mobil polisi), polisi mengaku masih dalam proses pengembangan.

Penutup: Penganiayaan Pelanggan ShopeeFood Jadi Pengingat Kemanusiaan

Kasus penganiayaan pelanggan ShopeeFood terhadap kurir di Sleman membuka mata publik bahwa kekerasan, sekecil apa pun alasannya, tidak bisa dibenarkan—terlebih terhadap pekerja jasa yang hanya menjalankan tugasnya. Insiden ini tak hanya memicu reaksi solidaritas, tapi juga memunculkan efek lanjutan berupa tindakan anarkis dari sebagian oknum.

Polisi kini telah menetapkan beberapa tersangka dari dua sisi kasus: pelaku penganiayaan dan pelaku perusakan fasilitas negara. Proses hukum masih berjalan, dan masyarakat diimbau untuk menyerahkan persoalan ini kepada jalur yang sah. Kejadian ini menjadi pengingat bersama bahwa penyelesaian konflik tidak semestinya dibalas dengan kekerasan, melainkan dengan empati, komunikasi, dan kepercayaan pada hukum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *