NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » Pertumbuhan Ekonomi Era SBY 6 Persen, Berapa Sekarang?

Pertumbuhan Ekonomi Era SBY 6 Persen, Berapa Sekarang?

NarayaPost – Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono menceritakan pengalamannya selama memimpin negara satu dekade. SBY menyampaikan capaiannya, terutama dalam bidang ekonomi, yakni pertumbuhan ekonomi meningkat pesat rata-rata 6 persen per tahun.

SBY menyoroti keberhasilan pemerintahannya dalam menjaga stabilitas makro dan mencatatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6 persen per tahun. Ia juga menekankan penurunan rasio utang publik serta perbaikan kesejahteraan masyarakat.

“Selama satu dekade dari tahun 2004 hingga 2014, saya mendapatkan kehormatan untuk memimpin demokrasi terbesar ketiga di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara,” urai SBY dalam acara Asia Economic Summit 2025 di Hotel St. Regis Jakarta, Kamis, (26/6/2025).

BACA JUGA: Sekolah Rakyat Akan Segera Dimulai pada Tahun Ajaran Baru

Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen per-Tahun

Pun begitu, SBY menyoroti capaian ekonomi selama masa pemerintahannya yang dinilai berhasil menjaga stabilitas makro. Selama 10 tahun memimpin, SBY mencatat rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen per tahun dan penurunan rasio utang publik secara signifikan.

“Secara ekonomi, kita memulihkan stabilitas makroekonomi, dengan pertumbuhan PDB rata-rata sekitar 6 persen selama 10 tahun, dan rasio utang publik turun di bawah 25 persen terhadap PDB,” ungkap SBY.

Tak hanya angka-angka makro, ia juga menekankan keberhasilan pemerintahannya dalam menurunkan tingkat kemiskinan serta memperluas akses pendidikan dan layanan kesehatan. “Yang lebih penting, kita mencatat kemajuan nyata dalam mengurangi kemiskinan serta meningkatkan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan bagi rakyat kita,” tambahnya.

Melihat Pertumbuhan Ekonomi dari Data BPS

Selama dua periode kepemimpinannya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil membawa ekonomi Indonesia tumbuh stabil, bahkan saat dunia dihantam krisis keuangan global.

Data BPS menyebut, ekonomi Indonesia tumbuh dari 5,13 persen pada 2004 menjadi 5,6 persen di 2005, dan terus meningkat hingga mencapai 6,3 persen pada 2007.

Puncaknya terjadi pada 2011, saat pertumbuhan ekonomi menyentuh angka 6,5 persen. Meski sempat melambat pada 2009 akibat krisis global—jatuh ke 4,6 persen—Indonesia tetap mencatat pertumbuhan positif, berbeda dengan banyak negara lain yang mengalami kontraksi.

“Secara ekonomi, kita memulihkan stabilitas makroekonomi, dengan pertumbuhan PDB rata-rata sekitar 6 persen selama 10 tahun,” ujar SBY, menyoroti capaian penting pemerintahannya.

Rata-rata pertumbuhan ekonomi sepanjang 2005–2014 mencapai 5,74 persen. Jika dihitung dari 2005–2013 saja, angkanya nyaris 6 persen, yaitu 5,84 persen. Angka yang mencerminkan keberhasilan menjaga kestabilan ekonomi jangka panjang, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara bertahap.

Berapa Pertumbuhan Ekonomi di RI Sekarang?

Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,7–5,0 % untuk tahun 2025. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada kuartal I‑2025, ekonomi tumbuh 4,87 % secara tahunan, meski sedikit kontraksi secara kuartal ke kuartal sebesar 0,98 %.

Sementara itu, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memproyeksikan secara keseluruhan 2025 akan mencapai 4,7 %, dan kembali naik ringan menjadi 4,8 % pada 2026.

BACA JUGA: Indonesia Peringkat 4 Produsen Beras, Petani Semakin Jaya!

Pemerintah menargetkan pertumbuhan sekitar 5,2 %–5,5 % pada 2025, dengan Menteri Keuangan menyatakan optimismenya bahwa ekonomi akan tumbuh “sekitar 5 %” meski ada ketegangan dagang global . Namun lembaga pemeringkat seperti Fitch menilai pencapaian 4,9 % lebih realistis karena menghadapi tantangan eksternal dan konsumsi domestik yang melambat.

Secara ringkas, ekonomi Indonesia saat ini tumbuh di kisaran 4,7–5 %, didorong oleh stabilitas makro, dukungan konsumsi dan ekspor, meskipun masih di bawah target resmi 5,2 %–5,5 %. Tantangan global—termasuk ketegangan dagang dan perlambatan konsumsi rumah tangga—menjadi faktor pemicu perlambatan relatif.

Kesimpulan: Tumbuhnya Ekonomi Tak Lagi Setinggi Era SBY

Di era SBY, ekonomi Indonesia tumbuh stabil rata-rata mendekati 6 persen per tahun, bahkan sempat menyentuh 6,5 persen. Stabilitas makro dan pengurangan kemiskinan menjadi ciri utama masa pemerintahannya.

Saat ini, pertumbuhan hanya berada di kisaran 4,7–5,0 persen, di bawah target 5,2–5,5 persen. Tantangan global dan konsumsi yang lesu membuat pemulihan ekonomi memerlukan strategi yang lebih responsif dan kolaboratif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *