Prabowo Respon Situasi Perang Israel-Iran, Ingatkan Soal Ini!

NarayaPost – Presiden RI, Prabowo Subianto meminta seluruh pemimpin dunia untuk menahan diri di tengah situasi Israel-Iran yang terus memanas. Meski Prabowo tengah berkunjung ke Rusia, ia tetap terus memperhatikan kondisi dunia.
Sampai kini, perang kedua negara itu semakin menunjukkan tanda-tanda yang kian menjadi-jadi. Termasuk, eskalasi yang semakin tinggi. Sebab, Amerika Serikat juga ikut turun membela Israel.
Setibanya di Rusia, Prabowo meminta seluruh pihak menahan diri, dalam konteks peperangan Israel-Iran, Rusia turut mempunyai pengaruh, sehingga jalan damai akan penting dalam kondisi saat ini.
Baca Juga: Sederet Nutrisi dan Manfaat Telur Bebek, Banyak Khasiatnya!
Prabowo Ingin Semua Pihak Menahan Diri
“Kita ingin semua turunkan suhu, cari penyelesaian jalan keluar secara damai untuk semua pihak. Tentunya pengaruh Rusia lebih besar ya di kawasan itu, khususnya dengan pemerintah Iran. Saya kira peran pemerintah Rusia akan sangat besar,” ungkap Prabowo dilansir YouTube Sekretariat Presiden setelah menghadiri acara St Petersbug International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, Jumat, (20/6/2025).
Selama di Rusia pula, Prabowo terus menggaungkan jalan damai. Ini dikarenakan ada beberapa negara yang telah menerapkan zona damai di bawah pengawasan PBB. Seperti di negara Korea Selatan dan Korea Utara, dua negara itu menerapkan zona damai.
“Zona demiliterisasi ada, dan terus diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Perang di Korea secara resmi belum berakhir. Tetapi ada kondisi untuk damai,” urainya.
Prabowo Cerita Hubungannya dengan Eks Panglima GAM
Di dalam forum yang sama, Prabowo juga mengatakan salah satu prinsip yang dipegang teguh. Prinsip itu pun bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara untuk mendorong kembali cara-cara damai dalam penyelesaian konflik.
“(Indonesia) secara tradisional selalu non-blok. Kami menghormati semua negara, politik luar negeri kami sangat sederhana, seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Kami ingin berteman dengan semua pihak,” jelas Presiden RI ke-8 itu.
Prabowo pun mencontohkan pada apa yang dilakukannya di Indonesia. Ia menceritakan, hubungannya dengan eks panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf. Meski keduanya pernah saling berhadapan, kini mereka bersatu dan berada dalam satu koalisi.
“Pemberontakan separatis di Aceh, sangat panjang. Saya kira hampir 30 tahun, tapi bayangkan, mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka, yang dulu melawan kami selama lebih dari 25 tahun, sekarang bergabung dengan (partai) saya,” tegasnya.
“Kini dia menjadi Gubernur Aceh, dan saya Presiden, ini menunjukkan bahwa mantan musuh pun bisa bersatu,” lanjut dia.
Presiden Harap Semua Pihak Capai Resolusi Damai
Sebagai mantan Menteri Pertahanan RI, Prabowo turut mengajak seluruh pihak untuk berbenah, menahan diri hingga mawas diri menyikapi berbagai konflik.
“Kami berharap semua pihak dapat segera mencapai resolusi damai. Bagi kami, dunia ini semakin kecil, kami ingin bekerja sama dengan semua pihak demi kolaborasi damai, hidup berdampingan secara damai,” terang Prabowo.
“Sebagai mantan prajurit, saya terus berusaha, bahkan sedari dulu untuk bernegosiasi. Negosiasi, negosiasi, negosiasi. Lebih baik berbicara daripada saling membunuh,” tandasnya.
Awal Mula Konflik Israel-Iran
Dikutip dari laman USA Today, konflik antara Iran dan Israel dimulai kala Israel secara mengejutkan mengirimkan serangan nuklir ke Teheran, Iran. Serangan Israel itu merenggut nyawa sejumlah pemimpin militer di wilayah tersebut.
Pada tanggal 12-13 Juni 2025, laman The Critical Threats Project (CPT) di American Enterprise Institute and the Institute for the Study of War (ISW), sekitar pukul delapan malam waktu setempat, Israel mengirim serangan rudal pertama.
Wilayah yang ditargetkan dalam serangan itu adalah ‘jantung’ program rudal di Republik Islam Iran. Dari serangan mendadak itu, tercatat seluruh eselon atas komandan militer Iran di wilayah tersebut kehilangan nyawanya.
Keesokannya, 14 Juni 2025, Israel kembali mengirim serangan. Kali ini, serangan ditargetkan pada fasilitas senjata bawah tanah yang berada di wilayah Iran bagian Barat. Pun, Israel telah mengebom fasilitas energi yang ada di wilayah Iran di bagian selatan.
Di hari itu, lokasi yang menjadi target Israel adalah ladang gas terbesar di Iran, South Pars. Bahkan, Kementerian Perminyakan Iran memberikan informasi menyatakan depot Shahran menjadi sasaran target pengeboman.
15 Juni 2025, Iran membalas serangan melalui udara. Ada ratusan pesawat nirawak dan juga rudal dengan target pusat penelitian terkemuka hingga kilang minyak yang ada di negara tersebut.
Sehari setelahnya, serangan Israel masih terus dikirimkan pada Iran. Pun terjadi pengeboman di pusar komando unit militer elit yang ada di kawasan Iran. Saat serangan itu diluncurkan, Israel bahkan berhasil menyerang pesawat tempur milik Iran.
Serangan ini mengakibatkan beberapa pabrik pengayaan uranium terbesar di Iran mengalami kerusakan. Tidak hanya itu, pemadaman listrik juga sempat terjadi di wilayah Natanz, Iran.
Di tanggal 17 Juni 2025, kedua negara saling menyerang kawasan kota dengan menggunakan bom. Sejumlah infrastruktur penting di negara Iran telah mengalami kerusakan, termasuk kawasan pabrik nuklir di Fordo, Iran.
Sampai kini, serangan Israel-Iran terus berlangsung. Tidak hanya merusak infrastruktur beberapa wilayah yang ada di kedua negara tersebut. Serangan yang diluncurkan juga turut banyak merenggut korban jiwa hingga mengalami luka-luka.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Imbas Eskalasi Konflik Iran–Israel
Kesimpulan
Kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia bukan sekedar kunjungan biasa, ia menginginkan seluruh pihak untuk menahan diri. Hal itu disampaikannya usai Prabowo menilai Rusia cukup berpengaruh ke dalam posisi dua negara tersebut.
Bahkan, Prabowo juga bercerita terkait bersatunya dia dengan eks Panglima GAM Aceh setelah sebelumnya berkonflik. Kini, keduanya masing-masing mengemban jabatan strategis dalam kenegaraan.
Sementara, konflik Israel-Iran terjadi bermula saat Israel menyerang di wilayah Teheran, Iran. Tidak berhenti, Iran juga meluncurkan serangan di beberapa wilayah Israel. Aksi serangan kedua negara masih terus berlangsung hingga saat ini.