NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » Prabowo Ungkap Angka Pengangguran dan Kemiskinan Menurun

Prabowo Ungkap Angka Pengangguran dan Kemiskinan Menurun

Prabowo

NarayaPost – Presiden Prabowo Subianto mengklaim bahwa angka pengangguran dan tingkat kemiskinan absolut di Indonesia mengalami penurunan. Pernyataan ini ia sampaikan berdasarkan laporan terbaru yang diterimanya dari Badan Pusat Statistik (BPS)

Meski tak menyebutkan angka spesifik, Prabowo menegaskan bahwa tren penurunan itu merupakan sinyal positif bagi perekonomian nasional. Namun, publik belum bisa memastikan seberapa besar penurunannya karena hingga kini BPS belum merilis data resmi terbaru.

Dalam pernyataannya yang diunggah melalui kanal YouTube Partai Solidaritas Indonesia, Prabowo menampik narasi yang menyebut Indonesia sedang berada dalam krisis. 

BACA JUGA: Perang di Gaza Akan Berakhir, Puluhan Negara Kecam Aksi

Prabowo Nilai Ada Upaya Giring Opini Publik

Ia menilai ada upaya untuk menggiring opini publik seolah-olah Indonesia tengah mengalami kegagalan ekonomi. “Kita berada di jalan yang benar,” ujarnya tegas. Menurutnya, kondisi saat ini justru menunjukkan arah kemajuan, bukan kemunduran seperti yang sering dipropagandakan sebagian pihak.

Sementara itu, data terakhir yang tersedia dari BPS menunjukkan bahwa per September 2024, tingkat kemiskinan Indonesia berada di angka 8,57 persen, turun 0,46 poin persen dibanding Maret 2024 dan turun 0,79 poin persen dibanding Maret 2023. Jumlah penduduk miskin saat itu tercatat sebanyak 24,06 juta orang, turun 1,16 juta dari Maret 2024 dan turun 1,84 juta dari Maret 2023.

Rencana pengumuman data terbaru oleh BPS yang semestinya dirilis pada 15 Juli 2025 mendadak ditunda. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa penundaan ini dilakukan demi menjamin akurasi dan kualitas data. 

Anggota DPR Berikan Komitmen Keakuratan Data BPS

Dalam rapat bersama Komisi X DPR RI, Amalia menegaskan bahwa BPS berkomitmen menyajikan data secara objektif dan bebas dari intervensi. Ia juga membantah adanya tekanan atau permintaan dari pihak manapun untuk memanipulasi atau menyesuaikan data yang akan dipublikasikan.

Dengan belum terbitnya data resmi terbaru, publik kini menanti rilis dari BPS untuk memverifikasi klaim presiden. Keakuratan data sangat penting dalam menentukan arah kebijakan dan menyusun strategi pemulihan ekonomi ke depan. Dalam situasi seperti ini, transparansi dan integritas lembaga statistik menjadi kunci utama menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan pembangunan nasional.

BPS Respon Pernyataan Prabowo

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti  angkat bicara terkait pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. 

Meski tidak secara langsung membenarkan atau membantah klaim tersebut, Amalia memastikan bahwa BPS akan merilis data kemiskinan terbaru pada hari Jumat mendatang. Ia menegaskan bahwa proses perhitungan masih terus dilakukan demi memastikan hasil yang akurat dan kredibel.

“Insyaallah kami akan umumkan hari Jumat. Kami pastikan dulu datanya benar-benar valid,” ujar Amalia saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2025). Ia menambahkan, masyarakat diminta untuk menunggu pengumuman resmi dari BPS guna mendapatkan gambaran nyata terkait kondisi terkini tingkat kemiskinan di Indonesia.

Rilis Data BPS Masih Jumat Depan

Hingga saat ini, data kemiskinan terakhir yang dirilis BPS adalah per 15 Januari 2025. Saat itu, tercatat persentase penduduk miskin pada September 2024 mencapai 8,57%, turun 0,46 poin persentase dibanding Maret 2024, dan turun 0,79 poin dari Maret 2023. Secara jumlah, penduduk miskin tercatat sebanyak 24,06 juta orang menurun 1,16 juta orang dari Maret 2024 dan turun 1,84 juta orang dari Maret 2023.

BACA JUGA: Begini Cara Cek Bansos PKH dan BPNT 2025 secara Online

Sebelumnya, BPS sempat dijadwalkan merilis data terbaru pada 15 Juli 2025, namun agenda itu dibatalkan secara mendadak tanpa penjelasan detail saat itu. Kini, perhatian publik tertuju pada rilis mendatang, yang diharapkan dapat memberikan kejelasan terhadap kondisi riil masyarakat serta mengonfirmasi berbagai klaim yang telah beredar. 

Menanti Kepastian Data BPS

Klaim Presiden Prabowo soal turunnya pengangguran dan kemiskinan memberi harapan, namun belum sepenuhnya meyakinkan tanpa data resmi. Publik kini menanti rilis BPS pada Jumat mendatang untuk menguji kebenaran pernyataan tersebut.

Di tengah sorotan publik, integritas BPS jadi penentu utama kepercayaan terhadap kebijakan pemerintah. Lebih dari sekadar angka, data ini akan menjadi tolok ukur arah pembangunan dan transparansi kepemimpinan di tengah polemik ekonomi yang berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *