NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » Puasa Sebelum Idul Adha: Ini Jenis dan Keutamaannya

Puasa Sebelum Idul Adha: Ini Jenis dan Keutamaannya

puasa sebelum idul adha

Perayaan Idul Adha tahun ini jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025. Guna menyempurnakan ibadah di bulan Zulhijah, sebagian besar muslim di seluruh penjuru dunia melakukan sejumlah amalan khusus. Salah satunya menjalankan puasa sebelum Idul Adha.

Di Indonesia, perayaan Idul Adha juga dikenal sebagai lebaran haji. Hal ini dikarenakan momentum Idul Adha bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci.

BACA JUGA: 10 Minuman Sehat Pagi Hari yang Bikin Awet Muda dan Kulit Glowing Alami

Menyadur laman NU Online, menjalankan amalan sunnah sebelum Idul Adha, termasuk puasa dianjurkan bagi umat Islam.

Lebih lanjut, berikut uraian terkait jenis puasa sebelum Idul Adha beserta keutamaannya yang perlu Anda ketahui.

Jenis Puasa Sunnah Sebelum Idul Adha

Terdapat tiga jenis puasa sunnah di bulan Zulhijah sebelum perayaan Idul Adha yang umum diketahui di kalangan muslim di seluruh dunia, di antaranya:

  1. Puasa Dzulhijjah

Pelaksanaan puasa Dzulhijjah bisa diamalkan mulai dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah atau sembilan hari pertama di bulan Zulhijah.

Pada rentang waktu tersebut, umat Islam dianjurkan untuk banyak mengamalkan ibadah sunnah, termasuk berpuasa. 

Berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah yang bisa Anda amalkan sebelum berpuasa:

“Nawaitu shauma haadzal yaumi an adaa’i syahri dzilhijjah sunnatan lillaahi ta‘ala.”

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah Ta‘ala.”

  1. Puasa Tarwiyah

Jenis puasa sunnah di bulan Zulhijah selanjutnya, yakni puasa Tarwiyah. Puasa sunnah yang satu ini dilakukan pada tanggal 8 Zulhijah. Pada tanggal tersebut, para jamaah haji tengah mempersiapkan diri menuju padang Arafah untuk melakukan wukuf.

Wukuf merupakan puncak ibadah haji, di mana para jamaah berdiam diri di padang Arafah. Pada momen tersebut pula, umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan amalan sunnah, dalam hal ini puasa Tarwiyah. Berikut bacaan niat puasanya:

“Nawaitu shauma haadzal yaumi an adaa’i Tarwiyata sunnatan lillaahi ta‘ala.”

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah Ta‘ala.”

  1. Puasa Arafah

Puasa sunnah ini dilakukan satu hari sebelum perayaan Idul Adha, lebih tepatnya tanggal 9 Zulhijah. Adapun bacaan niat puasa Arafah adalah sebagai berikut:

“Nawaitu shauma ghadin an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘ala.”

Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah Arafah esok hari karena Allah Ta‘ala.”

Keutamaan Puasa Sunnah di Bulan Zulhijah

Puasa sunnah di bulan Zulhijah, memiliki sejumlah keutamaan, di antaranya:

Puasa Dzulhijjah (1-7 Zulhijah):

  • Pahala Berlipat Ganda

Amalan ibadah, termasuk puasa, pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Ini adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  • Mendekatkan Diri kepada Allah

Puasa Dzulhijjah juga merupakan bentuk ibadah yang menunjukkan ketaatan dan kecintaan seorang Muslim kepada Allah.

Puasa Tarwiyah (8 Zulhijah):

  • Pahala Setara Puasa Setahun

Puasa tarwiyah memiliki keutamaan pahala setara puasa setahun. Sebagaimana disebutkan pada hadis riwayat Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas menyebutkan,

“Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun.”

Puasa Arafah (9 Zulhijah):

  • Menghapus Dosa Dua Tahun

Puasa Arafah merupakan salah satu puasa sunnah dengan keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda, 

“Puasa Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim). 

Keutamaan ini berlaku bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Bagi jamaah haji, tidak dianjurkan berpuasa Arafah agar lebih fokus dalam beribadah di Arafah.

Dengan segala keutamaan yang ditawarkan oleh puasa sunnah di bulan Zulhijah, tak ada alasan bagi kita untuk menyia-nyiakan kesempatan emas ini. 

Mari manfaatkan momen istimewa menjelang Idul Adha ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meraih pahala berlipat ganda, dan menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Wallahu A’lam bish shawab.

BACA JUGA: Tarif Baja dan Aluminium Akan Naik Jadi 50%, Trump Klaim Selamatkan Industri Domestik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *