Public Safety dari Kemenkes Disiapkan untuk Massa Aksi Demo

NarayaPost – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan public safety untuk memastikan layanan kesehatan bagi peserta aksi maupun masyarakat yang terdampak demonstrasi pada Jumat (29/8/2025). Melalui Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D), Kemenkes menurunkan puluhan tenaga medis, ambulans, serta pos siaga di sejumlah titik rawan di Jakarta.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menjelaskan bahwa total dukungan mencakup 21 unit ambulans advance, satu pos kesehatan, serta satu tim reaksi cepat (TRC). Selain itu, ada 52 tenaga kesehatan yang dikerahkan langsung di lapangan.
Sejumlah titik strategis menjadi lokasi standby, di antaranya depan Hotel Arya Duta, kawasan Senen, Pasar Jaya, Manggala Wanabakti, sekitar Gedung DPR/MPR, Slipi, Tugu Tani, SCBD, hingga RSPAD Gatot Soebroto. Dukungan tambahan juga datang dari puskesmas di beberapa wilayah, seperti Cempaka Putih, Duren Sawit, Grogol Petamburan, Jatinegara, Kramat Jati, Mampang Prapatan, Senen, serta RSUD Kemayoran.
BACA JUGA: PDIP Ungkap Hal-hal yang Akan Dibenahi Puan Maharani!
Public Safety Layani Massa Aksi Demo
Selama aksi berlangsung, PK3D mencatat ada 61 orang yang mendapat penanganan medis, baik di lokasi maupun dengan rujukan ke rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 10 orang di antaranya harus menjalani perawatan lebih lanjut di rumah sakit.
Kemenkes menegaskan langkah ini merupakan wujud kesiapsiagaan dalam mengantisipasi risiko kesehatan yang mungkin muncul saat aksi unjuk rasa, sekaligus menjamin masyarakat tetap memiliki akses terhadap layanan darurat.
“Kemenkes menyiagakan public safety center (PSC) 119 dan RS rujukan di RS Fatmawati jika dibutuhkan,” ujar Aji saat dihubungi, Jumat (29/8/2025).
Tips Atasi Gas Air Mata
Menghadapi paparan gas air mata, langkah utama yang perlu dilakukan adalah segera menjauh dari sumber gas menuju area terbuka yang memiliki sirkulasi udara baik. Tutup hidung dan mulut menggunakan kain basah atau masker untuk meminimalisasi masuknya partikel gas ke saluran pernapasan.
Jika mata terasa perih, segera bilas dengan air bersih mengalir atau larutan saline, hindari mengucek mata karena dapat memperparah iritasi. Lepas pakaian yang terkena gas air mata agar partikel kimia tidak menempel lebih lama di tubuh, lalu segera mandi dengan sabun dan air mengalir untuk membersihkan sisa residu. Penting juga menjaga ketenangan, karena kepanikan justru dapat memperburuk kondisi pernapasan.
Pada akhirnya, paparan gas air mata menjadi pengingat bahwa keselamatan masyarakat harus tetap menjadi prioritas utama dalam setiap dinamika sosial dan politik. Penanganan medis yang cepat serta kesadaran publik mengenai langkah pertolongan pertama sangat penting untuk mengurangi risiko kesehatan. Lebih jauh, di balik setiap insiden, harapan masyarakat tetap sama: terciptanya ruang demokrasi yang aman, damai, dan manusiawi.
BACA JUGA: TikTok Matikan Fitur Live di Indonesia Imbas Terjadinya Demo
Public Safety Jadi Prioritas Utama
Upaya Kementerian Kesehatan dalam menyiagakan tenaga medis, ambulans, hingga pos kesehatan di sejumlah titik demonstrasi mencerminkan komitmen nyata terhadap public safety. Kehadiran 21 ambulans advance, tim reaksi cepat, dan tenaga kesehatan yang disebar di lapangan memperlihatkan bahwa negara hadir untuk memberikan perlindungan dasar bagi warganya, terutama dalam situasi rawan.
Kesigapan dalam menyiapkan jalur evakuasi medis, termasuk melalui PSC 119 dan rumah sakit rujukan seperti RS Fatmawati, semakin menegaskan pentingnya koordinasi lintas lembaga. Adanya sistem respons cepat ini, masyarakat memiliki jaminan akses terhadap layanan kesehatan meski berada di tengah kondisi krisis. Inisiatif tersebut juga menjadi pengingat bahwa penanganan kesehatan tidak bisa dilepaskan dari aspek keamanan.
Ke depan, public safety harus menjadi pijakan dalam setiap pengambilan keputusan, terutama saat menyangkut kebebasan berekspresi dan penyampaian aspirasi di ruang publik. Keselamatan masyarakat—baik peserta aksi maupun warga sekitar adalah hal utama yang tak boleh dikompromikan.