Robot Anjing Polri di HUT Bhayangkara Berapa Harganya?

NarayaPost – Ada yang menarik dalam acara HUT Bhayangkara ke-79 pada 1 Juli 2025 lalu. Saat parade berlangsung, Polri memamerkan robot anjing atau robot kaki empat/K9. Satu unit robot K9 itu ternyata dijual dengan harga puluhan juta hingga mendekati 3 miliar!
Robot itu berasal dari pabrik perusahaan robotik Deep Robotics dan Unitree. Saat ditanya perihal harga robot tersebut, Presiden Direktur Ezra Robotics, Dhanisakka Vardhana enggan memberi tahu harga satu unit robot yang dikembangkan oleh perusahaannya.
Jenis-jenis robot yang diturunkan oleh Ezra Robotics di HUT Bhayangkara adalah X30 Pro dan Lite-3 Pro dari Deep Robotics serta Go2 Pro Edu dari Unitree. Dhanisakka mengatakan, harga robot per unit bisa dilihat di situs web perusahaan masing-masing.
BACA JUGA: OTT KPK di Sumatera Utara: Bongkar Dugaan Korupsi Proyek Jalan Rp 231 Miliar
Harga Robot Anjing Termasuk Harga Pabrikan
“Harga tersebut terbuka untuk dilihat,” urainya seperti dilansir Tempo, Sabtu, (5/7/2025).
Tapi, harga itu masih merupakan harga pabrikan, belum harga ketika produk tersebut tiba di Indonesia. Lebih-lebih, jika ditambah perangkat lunak, perangkat keras, maupun perangkat lainnya.
Estimasi Harga Robot Anjing
Sebagai informasi, satu unit robot kali empat Go2 Pro tanpa remot kontrol di Unitree dipatok harga 2.800 dolar Amerika Serikat, atau sekitar 45 juta. Sementara, satu unit Go2 Pro dengan remot kontrol seharga US$ 3.050 atau sekitar Rp 49 juta.
Dilansir situs web Deep Robotics, mereka tidak mencantumkan harga produk, hanya spesifikasi. Namun, Dhanisakka mengungkap harga satu unit robot X30 Pro bisa mencapai hampir Rp 3 miliar. “Estimasi harga tersebut hanya untuk robot X30 Pro saia, bukan harga robot yang lain,” ujarnya.
Sampai kini, Dhanisakka menyebut kerjasama dengan Polri hanya pengadaan robot di hari ulang tahun Polri. Serta belum ada kesepakatan lebih lanjut untuk membeli robot. Dirinya juga mengatakan, Ezra Robotics belum terlibat pula dalam proses tender apapun.
“Belum ada proses apa-apa (soal tender dengan pihak Polri),” katanya.
Polri Gandeng Pihak Lain
Selain bekerjasama dengan Ezra Robotics, Polri juga berkolaborasi dengan PT Sari Teknologi, sebuah perusahaan teknologi informasi yang mengembangkan robot. Perusahaan lokal ini didirikan pada 2006 di Jakarta.
Lebih lanjut, kolaborasi antara Polri dengan Sari Teknologi menghasilkan sejumlah robot yang dirancang untuk mendukung tugas polisi termasuk robot K9 dan robot humanoid.
Direktur Utama PT Sari Teknologi Yohanes Kurnia Widjaja menjelaskan, teknologi yang dikembangkan untuk robot-robot ini disesuaikan secara khusus dengan kebutuhan Polri. Contohnya, robot K9 atau i-K9 yang dirancang mampu beroperasi selama delapan jam dalam kondisi cuaca ekstrem.
Robot juga dilengkapi dengan sistem kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang menurut Yohanes memungkinkan kinerja lebih adaptif dan efisien.
“Kami membangun teknologi ini dengan menyesuaikan kebutuhan unik Polri,” urai Yohanes seperti dilansir Antara, 30 Juni 2025.
ICW Kritik Penggunaan Robot Anjing Polri
Indonesia Corruption Watch (ICW) mempertanyakan tujuan penggunaan dan biaya yang diperlukan untuk pengadaan robot oleh Polri. Sebab, saat ini sedang masuk tahap efisiensi anggaran pemerintah. ICW menyebut, pengadaan robot polisi layak jadi perhatian publik.
Peneliti ICW, Almas Sjafrina mengatakan, Polri perlu menilik terlebih dahulu tujuan penggunaan robot-robot polisi dan besaran biaya untuk membelinya. “Apakah memang untuk menunjang kebutuhan yang sulit atau tidak efektif dilakukan oleh SDM,” urainya beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Hasto Kristiyanto Dituntut Penjara 7 Tahun
Rencana pengadaan robot muncul di tengah marak kritik publik terhadap layanan Polri dan efisiensi anggaran pemerintahan, termasuk di sektor pelayanan dasar.
“Pengadaan ini layak dipertanyakan dan mendapat perhatian publik,” pungkasnya.
Kesimpulan: Polri Seharusnya Fokus pada Reformasi Lembaga
Dalam perayaan HUT Bhayangkara ke-79, Polri memamerkan robot anjing K9 buatan perusahaan luar dan lokal dengan harga mencapai miliaran rupiah. Meski belum ada pembelian resmi, rencana pengadaan ini menuai kritik dari ICW yang mempertanyakan urgensi dan efisiensi anggaran di tengah sorotan terhadap pelayanan Polri. Kolaborasi Polri dengan perusahaan seperti Ezra Robotics dan PT Sari Teknologi menghasilkan robot canggih berteknologi AI.
Akan tetapi, beberapa lembaga seperti Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Kepolisian (RFP), Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan (KontraS), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia–menilai Polri seharusnya lebih fokus pada reformasi internal daripada belanja alat mahal.