NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » Saham Tesla Tertekan, Efek Mundurnya Musk dari DOGE

Saham Tesla Tertekan, Efek Mundurnya Musk dari DOGE

saham tesla

NarayaPost — Saham Tesla Inc. sempat menunjukkan potensi pemulihan pada pekan lalu, didorong oleh kembalinya Elon Musk ke kantor pusat perusahaan dan komitmennya untuk tetap menjabat dalam jangka panjang. Kondisi itu memunculkan optimisme baru di kalangan investor.

Namun, harapan tersebut cepat meredup setelah hubungan antara Musk dan Donald Trump memburuk secara terbuka. Dalam unggahan di platform X, Musk menyebut bahwa Trump tak akan memenangkan pemilu tanpa dukungannya, disertai sejumlah komentar tajam lain.

BACA JUGA: Skandal Kredit Bank Woori Saudara Capai Rp 1,28 Triliun, OJK Didorong Bertindak Tegas

Dikutip dari MarketWatch, Musk juga melontarkan sindiran terhadap rancangan anggaran Partai Republik yang sedang dibahas di Senat melalui pernyataan singkat namun penuh arti: “Kill Bill.” Ia bahkan menyinggung keberadaan dokumen pemerintah terkait Jeffrey Epstein, dan sekitar seminggu sebelumnya, menyatakan resmi mundur dari lembaga pemerintah bernama Department of Government Efficiency (DOGE).

Sejak pengumuman itu, kinerja saham Tesla (TSLA) terus melemah. Pada perdagangan Kamis, saham perusahaan ditutup di level terendah sejak 7 Mei dan mencatat penurunan harian terbesar sejak 10 Maret, yakni hingga 15 persen.

Diketahui, Musk cukup aktif dalam mendukung Trump, baik secara terbuka maupun melalui kontribusi dana kampanye, dengan total sumbangan mencapai sekitar $291 juta untuk mendukung Trump serta sejumlah kandidat dan agenda Partai Republik lainnya.

Saham Tesla sempat mencetak rekor tertinggi pada Desember lalu, dipicu optimisme bahwa pemerintahan Trump yang baru akan membawa keuntungan bagi perusahaan, khususnya dalam pengembangan kendaraan otonom dan robot berbasis AI. 

Namun, di sisi lain, Musk juga terang-terangan menentang insentif pajak untuk kendaraan listrik, meskipun Tesla sendiri masih bergantung pada insentif tersebut untuk menopang pendapatan. Dalam versi terbaru RUU yang tengah dibahas di Senat, insentif pajak tersebut direncanakan akan dihapuskan.

Sejak mencapai titik tertinggi di level $479,86 pada 17 Desember, saham Tesla telah terkoreksi sebesar 41 persen. Selama tahun berjalan, saham turun sekitar 30 persen, berlawanan arah dengan indeks S&P 500 yang justru naik 1 persen. Total kapitalisasi pasar Tesla juga menyusut sekitar $199 miliar dan, untuk pertama kalinya sejak 9 Mei, nilainya turun di bawah $1 triliun pada Kamis lalu.

Saham Tesla sempat naik setelah kabar kepindahan Musk dari Washington, namun penguatan tersebut tidak bertahan lama. Ketegangan publik antara Musk dan Trump mengenai RUU perpajakan dan pengeluaran negara turut memberi tekanan tambahan terhadap pergerakan saham.

Garrett Nelson, analis dari CFRA, menyebut bahwa Musk merasa kecewa atas isi RUU yang menurutnya tak sejalan dengan kontribusi besar yang telah ia berikan, baik dari sisi pendanaan maupun upaya lewat program efisiensi seperti DOGE. 

Nelson menambahkan, penurunan harga saham Tesla pada Kamis merupakan hasil dari gabungan berbagai faktor, mulai dari kenaikan harga pasca laporan keuangan yang dinilai berlebihan, penurunan pangsa pasar di sejumlah wilayah penting, hingga kekhawatiran akan potensi kegagalan peluncuran robotaksi Tesla di Austin minggu depan.

BACA JUGA: Danantara Indonesia Pertimbangkan Investasi dalam Potensi Merger Grab dan GoTo

Kesimpulan 

Penurunan harga saham Tesla merupakan hasil akumulasi dari ketegangan politik yang melibatkan Elon Musk, ketidakpastian kebijakan fiskal AS, serta faktor fundamental perusahaan yang mulai dipertanyakan. 

Meski Tesla masih memiliki prospek teknologi jangka panjang, dalam jangka pendek sahamnya diperkirakan tetap volatil, terutama jika peluncuran robotaksi gagal memenuhi ekspektasi pasar. Investor perlu mencermati perkembangan politik serta kinerja aktual Tesla ke depan sebelum mengambil keputusan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *