NarayaPost

Bersama Kebenaran, Ada Cahaya

Home » Blog » Tentara Israel Akui Diperintah Tembaki Warga Gaza, Ini Alasannya

Tentara Israel Akui Diperintah Tembaki Warga Gaza, Ini Alasannya

Tentara Israel

NarayaPost – Sebuah pengakuan mengejutkan muncul dari dalam barisan tentara Israel yang mengklaim bahwa mereka diperintahkan untuk menembaki warga sipil Palestina yang tengah mengantre bantuan di Gaza.

Dalam laporan investigatif yang diungkap oleh media internasional setelah dilansir dari beberapa sumber, beberapa tentara mengaku mendapat instruksi langsung untuk menembak tanpa pandang bulu. Tembakan tentara Israel diminta ke arah yang didominasi oleh warga sipil tak bersenjata.

“Saya diperintahkan untuk menembak siapa pun yang mendekati truk bantuan,” ujar seorang tentara yang identitasnya dirahasiakan. Kesaksian ini semakin memperkuat tuduhan bahwa Israel menggunakan kekuatan berlebihan dalam situasi yang seharusnya bersifat kemanusiaan.

BACA JUGA: Aziz Calim Tak Terkalahkan, Raih Gelar Nasional Usai Kalahkan Kkajhe di Byon Combat Showbiz 5

Tragedi Tentara Israel di Titik Distribusi Bantuan

Insiden tersebut terjadi di berbagai titik distribusi bantuan di Jalur Gaza, yang sejak akhir 2023 telah menjadi wilayah krisis kemanusiaan akibat konflik berkepanjangan. Warga Gaza yang sebagian besar kehilangan rumah dan akses pangan, bergantung pada pengiriman bantuan untuk hidup.

Tentara Israel membuka tembakan ke arah massa yang tengah mengantre, menewaskan dan melukai puluhan orang. Video amatir dan laporan saksi mata menunjukkan situasi panik di lapangan, dengan korban berjatuhan di tengah antrean makanan.

Pemerintah Israel Membantah

Pemerintah Israel, melalui Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, langsung membantah tudingan tersebut. Netanyahu menegaskan bahwa tidak pernah ada perintah resmi untuk menembaki warga sipil yang sedang menerima bantuan. Ia menyebut tuduhan itu sebagai upaya “memelintir fakta” dan melemahkan posisi Israel dalam perang melawan Hamas.

Namun, respons tersebut justru menimbulkan kebingungan di publik internasional, terutama karena pernyataan Netanyahu bertolak belakang dengan pengakuan dari anggota tentaranya sendiri. “Jika tidak ada perintah, mengapa korban terus berjatuhan di titik distribusi?” tanya salah satu jurnalis kemanusiaan dalam sebuah konferensi pers di Jenewa.

Ada Sebuah Kecaman Internasional

Reaksi global atas pengakuan tentara ini pun kian keras. Organisasi Hak Asasi Manusia seperti Human Rights Watch dan Amnesty International menyerukan penyelidikan independen atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan Israel. Mereka menuntut pertanggungjawaban atas kematian warga sipil yang tidak bersenjata dan menyoroti kemungkinan pelanggaran Konvensi Jenewa.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB menyatakan keprihatinannya dan menyerukan gencatan senjata segera. “Serangan terhadap warga sipil, terlebih dalam situasi distribusi bantuan, adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional kemanusiaan,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Luka Mendalam di Gaza Akibat Tembakan Tentara Israel

Bagi warga Gaza, kejadian ini menambah luka yang belum sempat sembuh. Di tengah runtuhnya infrastruktur, minimnya air bersih, dan kekurangan medis, insiden penembakan terhadap warga yang mencari bantuan membuat banyak orang kehilangan harapan.

BACA JUGA: Ketika Dua Mahasiswa Surabaya Diperas Polisi di Dekat Jalan Tol

“Adik saya hanya ingin membawa roti untuk keluarga. Ia tidak pernah kembali,” kata seorang warga Gaza yang kehilangan saudaranya dalam insiden tersebut.

Cerita-cerita seperti ini terus bermunculan dari puing-puing Gaza, menggambarkan bahwa yang mereka hadapi bukan sekadar konflik, melainkan krisis kemanusiaan yang kompleks dan memilukan.

Kesimpulan: Menanti Keadilan di Tengah Derita

Meski pernyataan resmi saling bertolak belakang, suara dari lapangan tidak bisa diabaikan begitu saja. Dunia kini menanti langkah nyata komunitas internasional untuk mengusut kebenaran dan membawa keadilan bagi mereka yang kehilangan nyawa dalam antrean harapan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *